31 Agustus 2008

Artikel terbaik tentang puasa

Artikel terbaik tentang puasa

Oleh : KH. Jalaluddin Rakhmat

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadis bahwa dengan puasa kita belajar mengendalikan hawa nafsu serta mengendalikan setan yang menipu dan menjebak kita. Pada waktu kita puasa, kita membelenggu setan, membuka pintu surga dan menutup pintu neraka.

Kita belajar menahan setan supaya tak masuk ke dalam tubuh kita. Salah satu pintu masuk setan ke dalam tubuh kita adalah melalui makan dan minum. Kita tutup pintu-pintu itu pada waktu siang hari. Kita melemahkan setan; membuatnya tak berdaya. Puasa adalah latihan mengendalikan hawa nafsu.

Di dalam tarekat, puasa adalah upaya mengendalikan diri kita secara lahiriah dan secara batiniah. Secara lahiriah, kita mengendalikan diri dengan mempuasakan seluruh panca indera kita. Dalam ilmu kebatinan, ketika kita melakukan semedi, kita harus menutup tujuh pintu masuk setan. Tujuh pintu itu adalah tujuh lubang dalam tubuh kita. Di antaranya mata, telinga, mulut, dan hidung. Dengan cara itu, kita dapat masuk ke dalam alam kesucian.

Secara lahiriah, puasa yang pertama di dalam tarekat adalah puasa menutup mulut kita atau puasa bicara. Puasa bicara bukan berarti meninggalkan pembicaraan yang kotor atau menggunjing orang lain. Dalam hadis Shahih Bukhari, Rasulullah saw bersabda, "Tidak dihitung mukmin, orang yang suka melaknat orang lain, suka menyakiti hati orang lain, atau berkata kotor." Ketika kita tak berpuasa pun, hal itu tidak boleh dilakukan, apalagi ketika kita sedang berpuasa. Yang dimaksud dengan puasa bicara adalah setelah meninggalkan pembicaraan tersebut di atas, kita menambah atau memperlebar puasa bicara kita dengan tidak membicarakan hal-hal yang tidak perlu. Kita tidak berbicara yang tidak berguna. Ciri mukmin yang sejati adalah menghindarkan pembicaraan yang tidak ada manfaatnya.

Yang dimaksud dengan manfaat di dalam hal ini adalah mendekatkan diri kepada Allah swt. Perkataan yang tidak membawa kita dekat kepada Allah swt adalah perkataan yang tidak bermanfaat. Hentikanlah perkataan seperti itu di dalam bulan puasa. Sebaiknya kita gantikan obrolan kita dengan memperbanyak dzikrullah, zikir kepada Allah swt.

Mengobrol tanpa menggunjingkan atau menyakiti orang lain memang diperbolehkan dalam agama. Tidak ada salahnya dalam hal itu. Tapi alangkah lebih baiknya bila waktu mengobrol itu kita ganti dengan berzikir kepada Allah.

Kita mengurangi suara mulut kita. Jika mulut kita terlalu banyak bicara, kita takkan sanggup lagi mendengarkan suara hati nurani kita. Siti Maryam as dalam Al-Quran dikisahkan pernah berpuasa tidak bicara. Ketika Maryam hilang dari kampung halamannya dan kembali setelah sekian lama dengan seorang bayi, orang-orang bertanya, "Hai saudara perempuan Harun, kau pulang dengan sesuatu yang aneh. Padahal kami mengenal engkau bukan sebagai perempuan nakal, melainkan perempuan saleh. Mengapa tiba-tiba kau pulang membawa anak?"(QS. Maryam: 28) Siti Maryam as diperintahkan Allah untuk puasa bicara. Ia disuruh untuk tidak menanggapi tuduhan yang macam-macam itu. Maryam hanya menjawab, "Aku sudah bernadzar kepada Allah yang Mahakasih bahwa hari ini aku tidak akan berbicara kepada seorang manusia pun." Maryam berjanji kepada Allah untuk berpuasa bicara. Karena Maryam puasa bicara, maka ia mampu mendengar suara bayi dalam kandungannya. Waktu itu juga, ketika Maryam membawa anak kecil, bayi itulah yang menjawab hujatan orang-orang. Bayi itu menjawab, "Salam bagiku ketika aku dilahirkan ketika aku mati dan pada waktu aku dibangkitkan nanti."(QS. Maryam: 33)

Menurut Sayyid Haidar Amuli, bila kita terlalu banyak bicara, kita takkan mampu untuk mendengarkan isyarat-isyarat gaib yang datang kepada kita. Kita juga menjadi tak sanggup mendengar kata-kata hati nurani kita. Suara mulut kita terlalu riuh sehingga isyarat-isyarat dari alam malakut (alam ruh) tak terdengar oleh batin kita. Kita terlalu banyak mendengarkan suara kita sendiri.

Puasa bicara diajarkan di dalam Al-Quran khusus kepada orang-orang saleh yang tidak hanya menjalankan syariat saja tetapi juga ingin memperindah syariatnya dengan usaha lebih lanjut. Puasa tarekat tidak berarti meninggalkan puasa syariat. Puasa tarekat adalah memperindah puasa syariat; menghiasnya agar lebih bagus.

Ketika kita berpuasa, setelah kita meninggalkan kata-kata kotor dan menyinggung perasaan orang, kita juga meninggalkan kata-kata yang biasa-biasa. Hanya supaya pembicaraan kita tidak mengambil alih zikir yang seharusnya kita lakukan di bulan Puasa. Nabi Zakaria as, ketika diberitahu bahwa ia akan mempunyai anak yang bernama Yahya, merasa amat bahagia karena dalam usianya yang amat tua, ia belum juga dikaruniai seorang putra. Zakaria as sering berdoa, "Tuhanku, sudah rapuh tulang-tulangku, sudah penuh kepalaku dengan uban, tapi aku tak putus asa berdoa kepada-Mu." (QS. Maryam: 4) Satu saat, Tuhan menjawab, "Aku akan memberi kepadamu seorang anak." (QS. Maryam: 7) Zakaria as hampir tidak percaya, "Bagaimana mungkin aku punya anak, ya Allah. Padahal istriku mandul dan aku pun sudah tua renta." (QS. Maryam: 8) Lalu Tuhan menjawab, "Hal itu mudah bagi Allah. Bukankah kamu pun asalnya tiada lalu Aku ciptakan kamu." (QS. Maryam: 9) Zakaria masih penasaran dan ia minta kepada Allah, "Apa tandanya, ya Allah?" Tuhan menjawab, "Tandanya ialah kau harus puasa bicara. Kau tidak boleh berkata kepada seorang manusia pun selama tiga hari berturut-turut." (QS. Maryam: 10)

Zakaria as diperintahkan Tuhan untuk mensyukuri nikmat yang diterimanya dengan berpuasa bicara. Itulah juga nasihat kepada seorang suami yang istrinya sedang mengandung; belajarlah puasa bicara. Usahakan sesedikit mungkin berbicara. Insya Allah, jika selama istri kita mengandung, kita berpuasa bicara, maka Allah akan memberikan kepada kita seorang anak seperti Yahya yang cerdas, arif, berhati lembut dan suci, bertakwa kepada Allah swt, dan sangat berkhidmat kepada orang tuanya, tak pernah memaksakan kehendaknya. Itulah ganjaran kepada orang yang puasa bicara.

Puasa bicara adalah puasa tarekat. Hanya dengan puasa bicara, batin kita menjadi lebih tajam untuk mendengarkan isyarat-isyarat gaib, mendengarkan hati nurani. Ketika kita terlalu banyak bicara, kita menjadi tuli. Dalam peristiwa mikraj diceritakan ketika Nabi Muhammad saw isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, beliau melihat di pertengahan jalan ada seorang yang mengguntingi lidahnya berulang kali. Malaikat Jibril menjelaskan, "Itulah tukang-tukang ceramah yang suka memberikan nasihat kepada orang banyak tetapi ia tidak mempraktikkan apa yang ia khotbahkan."

14 Agustus 2008

Makna Kemerdekaan

Makna Kemerdekaan


Agustusan…. itu istilah lazim yang sering digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia setiap memasuki bulan Agustus disetiap tahunya.

Kenapa??? karena dibulan itu bangsa Indonesia merayakan peringatan HUT kemerdekaan RI (17 Agustus), oleh karena itu sering disebut dengan Agustusan.

menurutku makna yg terkandung dalam kata agustusan terlalu ringan dibandingkan dgn saat2 dulu para pahlawan berjuang mati2an membela dan mempertahankan negeri ini dari tirani penjajahan.

Agustusan ya brarti bulan Agustus…bukan HUT Kemerdekaan….
HUT Kemerdekaan RI adalah setiap tanggal 17 Agustus.

Menurutku makna kemerdekaan itu……….

Kemerdekaan RI bukanlah suatu hadiah….
Kemerdekaan RI bukanlah suatu hajatan….
Kemerdekaan RI bukanlah milik beberapa org / golongan / kelompok saja….
tetapi….
Kemerdekaan RI adalah suatu rahmat Allah SWT….
Kemerdekaan RI adalah buah hasil perjuangan hidup mati anak-anak bangsa…
Kemerdekaan RI adalah milik seluruh rakyat Indonesia…Presiden, menteri, pejabat, direktur, manager, wiraswasta, ibu rumah tangga, tukang becak, tukang parkir, pengamen, dan lain-lain bahkan juga milik bayi yg msh dalam kandungan ibunya….

tidaklah pantas kita menggembor-gemborkan Kemerdekaan RI dgn berfoya-foya….
tidaklah pantas kita merayakan Kemerdekaan RI dgn berpesta pora….

TIDAKLAH PANTAS KITA MERAYAKAN KEMERDEKAAN RI JIKA DISEKITAR KITA MSH BANYAK YG BERJUANG MELAWAN KERASNYA HIDUP DEMI SESUAP NASI…DEMI MENGHIDUPI ANAK ISTRINYA…SEDANGKAN DISISI LAIN KORUPSI SEMAKIN TUMBUH DAN BERKEMBANG…

TIDAKLAH PANTAS KITA MERAYAKAN KEMERDEKAAN RI JIKA MSH ADA TANGIS ANAK-ANAK YG MENAHAN LAPAR….PENGANGGURAN DIMANA-MANA…GELANDANGAN BERKELIARAN….PERAMPOKAN, PENCURIAN, PENCOPETAN, PEMBUNUHAN, PEMERKOSAAN MERAJALELA…

TIDAKLAH PANTAS KITA MERAYAKAN KEMERDEKAAN RI DIMANA MSH ADA BURUH KERJA TIDAK DIBAYAR….KERUSUHAN, PERKELAHIAN, BAKU HANTAM, ANARKHISME SEMAKIN MEMBUDAYA….

apakah ini buah dari Proklamasi Kemerdekaan ???
apakah ini tujuan Kemerdekaan Republik Indonesia ???
apakah ini cita-cita para pejuang bangsa yg telah tiada ???

BUKAN…..
BUKAN INI BUAH DARI PROKLAMASI…
BUKAN INI TUJUAN KEMERDEKAAN RI…
BUKAN INI CITA-CITA PEJUANG BANGSA…

LALU…APA ARTINYA PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI…???
APA MAKNA KEMERDEKAAN NEGERI INI…???

semuanya tidak ada artinya….
semuanya tidak ada maknanya….jika hal-hal diatas masih dan masih saja terjadi…
jika hal-hal diatas msh merudung negeri jamrud khatulistiwa ini…

mari kita smua merenung sedalam-dalamnya….
apakah kita sudah pantas disebut sebagai anak bangsa yg cinta pada negerinya sendiri….
apakah kita sudah pantas disebut sebagai generasi muda penerus pembangunan…
apakah kita sudah pantas disebut sebagai warga negara yg rela berkorban untuk tanah airnya…
lalu…
APAKAH KITA SUDAH PANTAS MERAYAKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA…
APAKAH KITA SUDAH PANTAS MEMAKNAI KEMERDEKAAN INI….

renungkanlah…..
pikirkanlah….
rencanakanlah….
lakukanlah…
smuanya hanya untuk negeri kita tercinta…INDONESIA….

SELAMAT HUT KEMERDEKAAN KE-63 REPUBLIK INDONESIA….
SMOGA BANGSA INI DAPAT SEGERA BANGKIT DARI KETERPURUKAN….

http://meylya.wordpress.com/2008/08/07/makna-kemerdekaan/

02 Agustus 2008

Berhenti menyesali

Berhentilah menyesali apa yang anda dapat dalam hidup anda adalah tidak
sesuai dengan apa yang anda inginkan. Secara Filosofis hal itu adalah hal
yang paling penting dalam anda mendapat kebahagian dalam hidup yang anda
jalani. karena kita akan merasa tertekan karena apa yang telah kita miliki
dalam hidup tidak sesuai dengan harapan atau cita-cita kita.

Percaya atau tidak kebiasaan selalu tidak pernah bersyukur atau menysukuri
apa yang kita miliki atau kita dapat adalah sebuah kebiasaan buruk yang
telah menjadi kebiasaan dari kita, sehingga kita sulit dalam mendapatkan
kebahagian dalam hidup, karena selalu merasa tidak beruntung, walau
sebenarnya kalau kita sadari kita telah memiliki banyak hal dalam hidup
kita. Ketika kita mendapat sesuatu mimpi atau keinginan, sebagai manusia
pasti kita akan tergoda atau tersirat dalam benak kita bahwa yang kita dapat
terkadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, dan jauh didalam hati
kita, kita berharap mendapat sesuatu yang lebih baik lagi.

sebagai contoh, ketika ketika kita berharap pertama kita berharap mendapat
mobil, tanpa embel-embel jenis mobil yang kita inginkan hanya sebuah mobil,
tetapi sejalan kita bisa mendapat mobil, yang kita dapat mungkin sejenis
minibus, tetapi dalam hatikita, mungkin kita berharap mendapat mobil sedan.
hal ini membuat kita berfikir seandainya saya mendapat mobil sedan pasti
saya lebih bahagia. Lupakah kita akan keinginan awal kita, yang berharap
hanya mendapat mobil, tetapi ketika kita mendapat apa yang kita inginkan,
keinginan kita berkembang menginginkan yang lebih. Itulah sifat dasar
manusia yang tidak pernah puas dan bahagia walau terkdang apa yang
diinginkan telah terpenuhi.

Coba deh kita tanyakan pada diri kita secara terbuka, pasti kita pernah
mengalami perasan seperti ini, karena hampir semua orang pernah
mengalaminya. permasalahanya adalah ketika terjadi GAP/perbedaan antara apa
yang kita miliki dan apa yang kita inginkan, kita menjadi tidak puas atau
bahkan bisa mengarah ke frustasi. hal ini berlaku dalam hubungan kita dan
dalam semua aspek dalam kehidupan kita.

Kuncinya adalah dengan melihat atau menyadari tentang gap yang terjadi
antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan. cobalah sedikit
luangkan waktu untuk bertanya pada diri anda sendiri apa yang sebenarnya
kita harapkan, dan tanyakan juga apakah kalau kita sudah memiliki yang kita
inginkan kita akan puas, dan apa bedanya sesuatu yang kita miliki dengan apa
yang kita inginkan, cobalah nikmati dan syukuri apa yang anda miliki saat
ini, dan anda akan menemukan sesuatu yang membuat anda bahagia.

Karena yakinlah apa yang kita miliki adalah sesuatu yang terbaik, dan coba
lihat sekeliling anda, bahwa banyak orang yang sebenarnya masih mengejar apa
yang anda miliki, dan banyak orang yang menginginkan apa yang anda miliki,
jangan menjadi menyesal ketika apa yang kita miliki Keluarga, Pekerjaan,
Atau Bisnis, Pendidikan, atau pun suatu benda yang telah anda miliki itu
hilang, atau raip. Jangan jadi orang yang menyesal ketika kita kehilangan
yang kita miliki, karena kita tidak pernah mensyukuri dan menikmati apa yang
kita miliki, karena terlalu terbuai dengan apa yang anda inginkan.

"Syukuri, Nikmati, dan Jaga apa yang anda dapat dan miliki saat ini, karena
anda akan merasakan penyesalan ketika sesuatu yang kita miliki itu hilang "

"Dengan bersyukur sesuatu yang kecil akan bernilai luar biasa"

Depok 29 Juli 2008
Erwin Arianto