18 Mei 2008

Kiat Menghadapi Kenaikan BBM

Oleh Rahmat | Mei 14, 2008 at 3:57 pm

Seperti sudah kita ketahui semuanya, bahwa pemerintah mengambil keputusan untuk menaikan harga BBM. Terlepas apakah Anda setuju atau tidak, kita tidak bisa lepas dari dampak kenaikan BBM ini. Pada kesempatan ini saya ingin membagikan suatu kiat bagaimana menghadapi kenaikan berbagai harga. Kiat ini sebenarnya datang dari alm. ayah saya. Saya teringat ini saat menonton berita dan saya langsung bersemangat ingin membagikan kiat ini kepada sebanyak mungkin orang. Saking semangatnya saya menunda waktu tidur saya demi menulis posting ini. BTW saat saya menulis artikel ini jam menunjukan 22:22 (angka yang pas).

Siapa ayah saya? Apakah beliau seorang “Rich Dad”, bukan, ayah saya hanyalah orang biasa tetapi menjadi inspirasi saya. Sewaktu hidup beliau selalu memberikan kebijakan-kebijakan untuk menghadapi hidup ini. Saya banyak mengambil pelajaran dari beliau, terutama keyakinannya dan sikap pantang menyerah.

OK, langsung saja. Kenaikan harga bukan hanya terjadi saat ini saja. Saat saya masih kecil, kenaikan harga sudah sering terjadi. Apa yang dikatakan ayah saya saat terjadi kenaikan harga? Ayah tidak mengeluh, tidak mengumpat pemerintah, atau marah-marah. Ayah hanya mengatakan satu kalimat ajaib yang membuat kami sekeluarga menjadi tenang.

“Nggak apa-apa harga naik, yang penting kita mampu membelinya. Buat apa murah jika kita tidak bisa membelinya?”

Apa istimewanya kalimat ini? Yang jelas tidak terbantahkan! Yang lebih penting ialah kita sanggup membeli kebutuhan kita, tidak peduli berapa pun harganya. Kalimat ini keluar karena berasal dari keyakinan bahwa Allah sudah mengatur dan menentukan rezeki makhluq-Nya. Rezeki Allah tidak akan terhalang meski seberapa mahalnya harga kebutuhan pokok.

Saya kira, saya tidak perlu membeberkan bukti-bukti mengenai hal ini. Anda sudah paham semua ini, apalagi memang sudah difirmankan Allah dalam Al Quran. Jika kita orang beriman kita akan tetap yakin bahwa Allah akan membantu kita dan akan menolong kita. Harga mahal dan komoditas yang langka bukan halangan bagi Allah jika akan memberi rezeki kepada kita. Selalulah berpikir positif.

Mungkin ada yang mengatakan, bagaimana bisa berpikir positif jika kita khawatir keluarga tidak bisa makan? Betul, Anda tidak akan bisa berpikir positif sambil khawatir, sebab khawatir itu adalah pikiran negatif. Agar kita mampu membangkitkan pikiran positif maka kita harus membina keyakinan positif dalam diri kita.

Seperti dijelaskan dalam ebook saya Beautiful Mind, ada tiga dimensi keyakinan yang harus kita pegang dengan kuat.

  1. Keyakinan bahwa Allah akan membantu dan menolong kita.
  2. Keyakinan bahwa kita sudah memiliki potensi untuk menghadapi berbagai beban hidup
  3. Keyakinan akan tujuan yang kita capai.

Silahkan baca ebook tersebut untuk lebih lengkapnya.

Sekali lagi, mungkin ada yang mengatakan. Percuma kita yakin dan optimis jika pada kenyataan kita mengalami kesulitan.

Betul, namun akan lebih buruk jika kita sedang dilanda kesulitan diringi rasa pesimis tanpa harapan. Jika kita masih optimis dan berpikiran positif, kita akan masih memiliki kekuatan untuk bertindak atau berusaha mengatasi berbagai masalah yang ada dihadapan kita.

Yang kedua, bagi Anda yang yakin dengan hukum tarik menarik, jika emosi kita negatif (berasal dari khawatir, pesimis, marah, dsb) maka kita menyumbat kemampuan kita menarik apa yang kita inginkan. Sementara hukum tarik menarik akan lebih kuat jika kita memiliki emosi positif, yaitu emosi yang berasal dari optimis. Bagi Anda yang sudah memiliki ebook tersebut, bacalah kembali dan aplikasikan agar Anda memiliki keyakinan positif dan tetap optimis sehingga bisa menghadapi semua kesulitan dihadapan Anda.

Bagi yang belum punya silahkan klik disini untuk mendapatkan Paket eBook Spesial Motivasi Islami. Justru ebook ini terasa jauh lebih penting saat berbagai masalah baru muncul dihadapan kita.

OK, yakinlah dan tetaplah optimis meski semua kebutuhan kita naik harganya. Insya Allah selalu ada jalan keluar bagi mereka yang bertaqwa dan bertawakal kepada Allah. Sekarang saya mau tidur dulu. Ngantuk nich…

Tidak ada komentar: