“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”. (Q.S. An Najm : 39).
Apakah yang dimaksud dengan sukses? Setiap orang memiliki paradigma yang berbeda mengenai kesuksesan. Memang tidak ada standar yang baku dalam kesuksesan, namun secara sederhana, sukses bisa dikatakan sebagai sebuah keberhasilan akan tercapainya sesuatu yang telah ditargetkan. Allah menciptakan manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Sebagai manusia, kita berbeda dengan tumbuhan, hewan, jin, atau malaikat, kita diberi kebebasan memilih, sukses atau gagal.
Tentunya pilihan kita adalah sukses. Kita tidak diciptakan untuk gagal. Jika kita gagal, itu pasti bukan kehendak Allah, melainkan kita tidak serius memompa potensi yang dikaruniakan-Nya, yaitu diberikan akal untuk memilih kebaikan atau keburukan.
Sesungguhnya kesuksesan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat hanyalah terletak dalam ‘amal agama. Sebanyak mana seseorang meng’amalkan agama dalam melakukan pencapaian-pencapaian targetnya, maka sebesar itulah kesuksesannya. Sejatinya sukses yaitu mana kala seseorang meninggal dalam keadaan baik, mampu mengucapkan kalimat tertinggi “Laa Ilaha Illalah”. Kesuksesan yang hakiki adalah pada saat seseorang dapat berjumpa dengan Allah swt. di Surga.
Sukses merupakan pilihan, dalam Al Qur’an disebutkan ada sebagian orang yang menginginkan kesuksesan hanya di dunia saja, sehingga tidak mendapatkan kesuksesan di akhirat. Sebagian lain menginginkan kesuksesan tidak hanya di dunia namun juga kesuksesan di akhirat serta menginginkan keselamatan dari siksa neraka. (Q.S. Al Baqarah : 200 – 201)
Pada dasarnya sukses adalah milik semua orang. Tetapi persoalan yang sering terjadi adalah, tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan kesuksesan itu.
Siapakah yang dapat membuat kita menjadi sukses? Tidak ada yang dapat menjadikan kita sukses melainkan diri kita sendiri dengan ketentuan dari Allah swt.
Allah swt. berfirman,”Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu ni’mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri”. (Q.S. Al Anfal : 53). Dalam ayat lain Allah swt. berfirman, ”Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki suatu keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Q.S. Ar Ra’d: 11)
Anda adalah diri Anda, sekarang dan dimana pun, karena Anda sendiri. Siapa pun Anda saat ini, atau siapa pun Anda di masa yang akan datang, tergantung kepada diri Anda sendiri. Hidup Anda saat ini merupakan hasil akumulasi dari pilihan, keputusan dan tindakan Anda untuk sampai pada titik ini.
Anda dapat menciptakan masa depan Anda sendiri dengan mengubah perilaku Anda. Anda dapat membuat pillihan baru yang lebih konsisten dengan sosok yang Anda inginkan dan segala sesuatu yang ingin Anda selesaikan dalam hidup Anda.
1 komentar:
kita berdoa. tapi tuhan dalam menjawab doa kita tidak akan turun dari langit dan memberikan semua yang kita inginkan.
Posting Komentar