Berhentilah menyesali apa yang anda dapat dalam hidup anda adalah tidak
sesuai dengan apa yang anda inginkan. Secara Filosofis hal itu adalah hal
yang paling penting dalam anda mendapat kebahagian dalam hidup yang anda
jalani. karena kita akan merasa tertekan karena apa yang telah kita miliki
dalam hidup tidak sesuai dengan harapan atau cita-cita kita.
Percaya atau tidak kebiasaan selalu tidak pernah bersyukur atau menysukuri
apa yang kita miliki atau kita dapat adalah sebuah kebiasaan buruk yang
telah menjadi kebiasaan dari kita, sehingga kita sulit dalam mendapatkan
kebahagian dalam hidup, karena selalu merasa tidak beruntung, walau
sebenarnya kalau kita sadari kita telah memiliki banyak hal dalam hidup
kita. Ketika kita mendapat sesuatu mimpi atau keinginan, sebagai manusia
pasti kita akan tergoda atau tersirat dalam benak kita bahwa yang kita dapat
terkadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, dan jauh didalam hati
kita, kita berharap mendapat sesuatu yang lebih baik lagi.
sebagai contoh, ketika ketika kita berharap pertama kita berharap mendapat
mobil, tanpa embel-embel jenis mobil yang kita inginkan hanya sebuah mobil,
tetapi sejalan kita bisa mendapat mobil, yang kita dapat mungkin sejenis
minibus, tetapi dalam hatikita, mungkin kita berharap mendapat mobil sedan.
hal ini membuat kita berfikir seandainya saya mendapat mobil sedan pasti
saya lebih bahagia. Lupakah kita akan keinginan awal kita, yang berharap
hanya mendapat mobil, tetapi ketika kita mendapat apa yang kita inginkan,
keinginan kita berkembang menginginkan yang lebih. Itulah sifat dasar
manusia yang tidak pernah puas dan bahagia walau terkdang apa yang
diinginkan telah terpenuhi.
Coba deh kita tanyakan pada diri kita secara terbuka, pasti kita pernah
mengalami perasan seperti ini, karena hampir semua orang pernah
mengalaminya. permasalahanya adalah ketika terjadi GAP/perbedaan antara apa
yang kita miliki dan apa yang kita inginkan, kita menjadi tidak puas atau
bahkan bisa mengarah ke frustasi. hal ini berlaku dalam hubungan kita dan
dalam semua aspek dalam kehidupan kita.
Kuncinya adalah dengan melihat atau menyadari tentang gap yang terjadi
antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan. cobalah sedikit
luangkan waktu untuk bertanya pada diri anda sendiri apa yang sebenarnya
kita harapkan, dan tanyakan juga apakah kalau kita sudah memiliki yang kita
inginkan kita akan puas, dan apa bedanya sesuatu yang kita miliki dengan apa
yang kita inginkan, cobalah nikmati dan syukuri apa yang anda miliki saat
ini, dan anda akan menemukan sesuatu yang membuat anda bahagia.
Karena yakinlah apa yang kita miliki adalah sesuatu yang terbaik, dan coba
lihat sekeliling anda, bahwa banyak orang yang sebenarnya masih mengejar apa
yang anda miliki, dan banyak orang yang menginginkan apa yang anda miliki,
jangan menjadi menyesal ketika apa yang kita miliki Keluarga, Pekerjaan,
Atau Bisnis, Pendidikan, atau pun suatu benda yang telah anda miliki itu
hilang, atau raip. Jangan jadi orang yang menyesal ketika kita kehilangan
yang kita miliki, karena kita tidak pernah mensyukuri dan menikmati apa yang
kita miliki, karena terlalu terbuai dengan apa yang anda inginkan.
"Syukuri, Nikmati, dan Jaga apa yang anda dapat dan miliki saat ini, karena
anda akan merasakan penyesalan ketika sesuatu yang kita miliki itu hilang "
"Dengan bersyukur sesuatu yang kecil akan bernilai luar biasa"
Depok 29 Juli 2008
Erwin Arianto
1 komentar:
Bersukurlah karena informasi saya ini :
EJAHATAN CYBER:
Seseorang mengancam hendak melaporkan saya ke POLDA dengan masalah kejahat an cyber. Karena saya sering mengirim spam.
> Mungkin orang ini sudah tidak mempunyai bapak, sehingga saya harus dilaporkan
ke Polisi. Coba kalau masih punya bapak, tentu saya akan dilaporkan ke bapaknya.
Ya, enaklah kalau ke Polisi, daripada kalau dilaporkan ke bapaknya yang suka
darah tinggi. Pasti saya akan dipukuli secara ngawur, karena membela anaknya!
> Untunglah dilaporkan masalah kejahatan cyber-nya, bukan kejahatan tulisannya!
Padahal yang lebih ganas ‘kan tulisan saya, daripada masalah spam-nya?!
Ya, itulah untungnya bergaul dengan orang yang bego-bego. Serba nggak ngerti!
Dan sekaligus menyatakan bahwa isi tulisan saya itu adalah kebenaran. Cukup
menghibur hati juga!
> Tapi kalau tahu di jalan raya itu banyak copet, banyak perampok dan penipunya,
ngapain anda ke luar rumah? Kalau tahu di jalan raya itu sering terjadi kecelaka
an, mengapa mobil anda tidak di museumkan saja? Atau anda kurang tahu kalau
di dunia internet itu ada spammernya, ada pengirim virusnya, ada situs pornonya,
ada iklannya, dan lain-lain?! Mengapa anda masih juga masuk ke dunia ini?!
Mengapa anda tidak ke “dunia yang lain” saja?!
Kalau anda hidup di dunia ini tidak siap untuk diganggu orang, mengapa tidak pi
lih mati saja? Tokh, kami, para pengganggu ini tidak membutuhkan anda, yang
tidak mau kami ganggu?!
Perampok tidak butuh orang yang tidak bisa dirampok, misalnya rumahnya tenta
ra atau rumahnya presiden yang dijaga ketat, itu semua tidak mereka gubris! Per-
setan dengan tentara atau presiden, wong nggak menguntungkan?!
Orang miskinpun nggak butuh sama orang kaya, kalau orang kaya itu pelit. Biar
matipun nggak bakalan diurusinya!
Jadi, jangan sok merasa istimewalah!
> Jangan mentang-mentang ada hukumnya, maka semua orang hendak anda hu-
kum!
> Kalau masalah Polisi saja, ngapain saya mesti takut? Wong nabi Muhammad saja
tidak saya takuti? Kalau masalah nabi Muhammad saja, ngapain saya mesti takut?
Wong ‘allah’-nya nabi Muhammad saja tidak saya takuti?
Dan kalau saya mesti takut terhadap sesuatu, maka Polisi memanglah yang paling
saya takuti. Sebab Polisi kelihatan, sedangkan nabi Muhammad ‘kan sudah mati?!
Selanjutnya, nabi Muhammad yang sudah mati itu masih lebih saya takuti daripada
terhadap ‘allah’-nya Muhammad yang benar-benar tidak ada itu. Sebab, kata orang
, orang yang sudah mati itu bisa menjadi hantu, yang wajahnya menyeramkan!
DILAPORKAN KE YAHOO?
Keliru anda jika menduga saya sedih! Justru saya sangat gembira sekali, jika jalan saya dibuntu! Saya bisa duduk-duduk santai, aman dan nyaman. Sebab berarti saya telah bebas dari tugas saya di hadapan ALLAH!
Kalau saya sudah tidak mempunyai cara untuk memberitakan Injil, bagaimana ALLAH hendak mempersalahkan saya?
Anda pikir saja: Memberitakan Injil secara door to door, apa itu efektif? Ngomong de-ngan satu orang saja bisa berbulan-bulan. Itupun belum tentu bisa berhasil. Lalu ka-
pan Injil ini bisa sampai ke ujung dunia?! Yang bersangkutan dengan masalah ini adalah ALLAH, bukan saya!
Jika saya seorang karyawan, oleh boss tidak dikasih sepeda motor, tapi saya di suruh pergi ke pasar; ya jangan salahkan kalau itu memakan waktu berjam-jam!
Mengapa saya harus terhenti dan sangat bergantung ke Yahoo?
Sebab hanya di Yahoo saja yang bisa berkapasitas sangat besar, bahkan kelihatannya
saya menikmati kapasitas yang sangat tidak terbatas. Ini luar biasa sekali! Tidak ada pada perusahaan yang lainnya. Karena itu kalau di Yahoo di tutup, ya berhentilah sa-
ya!
Tapi anda jangan lupa, bahwa file-file saya sudah menjadi hantu yang bergentayang
an ke mana-mana. Di Amerika ada, di Belanda ada, di Singapura ada, dan lain-lain
nya. Sudah mencapai 55.000 alamat. Ini bukan main-main! Dan kalau ada 12 jiwa saja yang melahirkan, maka sudah berapa anak-cucu saya?!
Dan jangan lupa, bahwa ini adalah pekerjaan ALLAH! Karena itu “jalan keluar” akan selalu saja tercipta setiap saatnya. Ada seribu lebih satu cara untuk menerobos
semua hambatan dan rintangan yang menentang ALLAH!
> Yes. 55:11: “ demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan
kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa
yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan
kepadanya.”
Asal anda tahu dan sadar saja: bahwa fasilitas Internet ini ALLAH sediakan untuk
saya! Bukan untuk situs porno, bukan untuk iklan, bukan untuk ilmu pengetahuan dunia, bukan untuk permainan game online, bukan untuk mencari uang atau peker jaan. Pendeknya bukan untuk dunia! Tetapi untuk keperluan sorga, yaitu Pemberita an Injil ke seluruh dunia!
> Mat. 10:27: “ Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam
terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari
atas atap rumah.”
- Apakah saya mengetuk pintu rumah anda? Tapi saya bisa masuk ke
hadapan anda, bukan?!
- Apakah saya masuk melalui atap rumah anda? Wouh, pasti akan an
da teriaki: Maling! Tapi tidak salah bukan, jika Internet ini disebut
sebagai “dari atas atap rumah?”
> Mal. 3:1: “ Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di
hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk
ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguh
nya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.”
KIRIMAN UCAPAN: “BERDUKACITA.”
Ini ucapan yang keliru besar dan keliru sama sekali, bung! Sebab tidak akan ada seorangpun yang akan berkabung dan berdukacita oleh kematian saya.
> Anda sendiri mana mungkin akan berdukacita atas kematian musuh anda?
Lucu ‘kan kalau anda yang menghendaki kematian saya, lalu sedih ketika
saya benar-benar sudah mati? Jadi, ucapan anda yang benar dan seharusnya
adalah: “Turut bersukacita......”
> Bapak anda, yakni si Iblis juga sudah pasti akan bergembira. Nggak mungkin akan
sedih. Jadi, Iblispun akan memesan karangan bunga yang berbunyi: “Turut Bersu
kacita...........” Bukan “berdukacita.”
> Istri dan anak-anak sayapun pasti akan dilegakan bila mendengar saya sudah mati.
Sebab saya yang sinting dan stress ini merupakan beban moral bagi mereka. Mere
ka dipermalukan oleh keadaan saya yang seperti ini. Jadi, kalau saya sudah mati
mereka pasti akan digembirakan.
Nah, keliru lagi ‘kan?!
> Saya sendiri bukannya sedih menerima kematian itu, justru sangat bergembira,
lega, puas, bangga, penuh kemenangan serta merupakan kemuliaan saya.
Sebab kematian sebagai syuhadah ALLAH itulah kematian yang sangat saya idam
kan dan yang saya doakan setiap harinya.
Setiap hari yang selalu saya doakan adalah agar saya diberikan kekuatan untuk
menghadapi kematian yang paling mengerikan sekalipun! Dan setiap haripun akal
budi saya sudah saya persiapkan untuk menghadapi kematian yang secara menda-
dakpun!
Jadi, masalah ditangkap Polisi, di Black List Yahoo, maupun diamuk massa, silah
kan saja terjadi setiap saat. Saya sudah sangat siap, koq!
Tapi anda jangan takabur, bahwa saya akan menghargai nyawa saya secara murah
-murahan atau secara mudah-mudahan. Tidak! Justru nyawa saya saya hargai
dengan harga yang paling tinggi. Karena itu saya tidak akan sembarangan saja me
nyerahkan diri saya ke tangan anda. Melainkan akan saya pilih moment yang
paling sempurna, yang membuat saya meraih kemenangan 100% sempurna.
Jadi, kapan saya hendak mati, sayalah yang akan menentukannya sendiri.
Sebab sebelum saya mati saya harus melihat pertunjukkan “kuda kepang” dulu!
Di mana kaum anda akan kesurupan dan sudah bisa makan beling [kaca]. Ini sua
tu tontonan tradisional yang amat dibanggakan oleh bangsa kita!
Turis-turis asing dibuat takjub menyaksikan bangsa Indonesia bisa makan beling.
Karenanya sudah nggak perlu repot-repot mengimpor beras lagi. Sebab gelas-gelas
dan piring-piring yang pecah bisa dijadikan makanan pokok kaum Muslim.
Saya ingin melihat dulu jalan-jalan raya bergelimpangan kepala-kepala yang anda
penggal, yaitu kepala orang-orang yang anda anggap kafir itu!
> Jika saya mati, maka malaikat-malaikat di sorga akan membunyikan terompet mere
ka dan menyanyikan: nyanyian Musa, bukannya lagu: “Gugur Bunga.”
Para malaikat bukannya menangis, melainkan gembira sekali! Sebab harga seo
rang bernama: Rudyanto ini, melebihi dari 6 milyar manusia!
Dan inilah petikan nyanyian Musa itu:
> Wahyu 15:3-4: “ Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan
nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala
pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan
benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak
memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena
semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau,
sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
Jadi, para malaikatpun: “Turut Bersukacita..........” Bukannya Berdukacita!
> Bapa Abraham akan datang menyongsong saya, menggendong saya dan mengelu-
elukan saya dengan penuh kebanggaan. Sedangkan orang-orang kudus akan mem
berikan kalung bunga, sebagai tanda kemenangan saya.
Bukan serombongan Bonek!
> YESUS, akan tersenyum penuh kebahagiaan. DIA sudah menyiapkan Meja Perja-
muan untuk suatu pesta buat kemenangan saya.
Malah pesta, bung!
> Mat. 25:34: “ Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-
Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah
Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.”
> Bagaimana dengan ALLAH?
Wouh, sudah pasti saya akan diberiNYA mahkota kemuliaan, dan seperti Ayub,
akan disombongkan-NYA dihadapan Iblis: “Siapakah di antara 6 milyar manusia
milikmu itu yang sama seperti hambaKU; Rudyanto ini?”
> Burung-burungpun masih tetap berkicau seperti biasa. Tidak ada kesedihan oleh se
bab kematian saya. Dan pohon-pohonpun tetap berbunga, tidak ada tanda-tanda ke
sedihan di hati mereka oleh sebab kepergian saya.
Nah, siapa dan mana yang berdukacita, bung?! Salah alamat, kali!
Makanya segala sesuatu itu dipikirkan dulu, jangan buru-buruan dilontarkan, hanya dengan modal ikut-ikutan kata orang. Kalau kenyataannya salah seperti ini siapa yang dipermalukan?!
Kematian saya akan membuat Islam seperti Kapal Supermewah “TITANIC” yang teng
gelam oleh sebab kepongahannya. “Inilah kapal yang paling sempurna yang tidak bakalan tenggelam. TUHAN-pun tidak akan sanggup menenggelamkannya.”
Benar, TUHAN tidak akan sanggup menenggelamkan kapal itu, jika kapal itu kebenar an. Tapi kepongahan-lah yang sanggup menenggelamkannya.”
Sial banget anda itu, lagi-lagi kena batunya.........benjol semua!
===============================================================
BENAR SENDIRIKAH?
> Lho koq jadinya bertanya begitu? Diminta membahas-mengkritisi “Daniel-Wahyu”
bukannya membahas itu, malah pertanyaannya berusaha mengalihkan perhatian.
Sudah begitu, nggak bawa pembuktiannya di mana tulisan saya yang dianggapnya
nggak benar itu.
Dalam bahasa diplomasinya: Kalau seorang pencuri belum dibuktikan pencurian
nya, maka dia adalah orang yang jujur. Dan kalau anda tidak bisa membuktikan
kesalahan saya maka saya adalah kebenaran!
Karena itu, untuk sementara ini kenyataan memposisikan saya pada kebenaran.
Dan karena itu pula maka anda wajib untuk mendengarkan omongan saya seraya
mengangguk-anggukkan kepala anda. Harus nurut sama orang benar; jangan nu-
rut pada orang yang salah!
> Jikapun nantinya saya kedapatan bersalah, asalkan kesalahan itu bukan pada kon-
sepnya, melainkan hanya pada pinggirannya saja, maka posisi saya masih tetap di
unggulkan sebagai orang benar. Sebab jauh-jauh hari saya sudah meletakkan lan-
dasan yang kuat bahwa di dunia ini tidak ada seorangpun yang benar dan sempur-
na. Jadi, justru kesalahan saya tersebut semakin mengokohkan kebenaran saya
dan Firman ALLAH yang menyatakan tidak ada seorangpun yang benar!
Anda terkecoh jika menyangka saya akan jatuh oleh sebab suatu kesalahan yang sa
ya perbuat. Kecuali kesalahan itu pada konsepnya maka saya baru bisa disebut dan
dinyatakan sebagai nabi palsu. Hanya di sudut inilah saya baru benar-benar bisa di
gugurkan secara tetap.
> Jika saya bisa menilai diri saya sendiri dan mendapati kesalahan diri sendiri, bagai
mana mungkin saya berani tampil di hadapan anda seperti sekarang ini?!
Justru saya lemparkan topik ini ke hadapan anda adalah karena saya tidak bisa me
nilai diri saya sendiri. Tugas andalah meng-koreksi saya, dan tugas sayalah meng-
koreksi anda!
> Saya diyakinkan bahwa jika saya ini Pekerja untuk ALLAH, maka ALLAH pasti
berkepentingan untuk melindungi nama baik saya. Apapun kesalahan, kekurangan
dan kelemahan saya pasti akan ditutupi-NYA. Akal budi anda akan diselubungiNYA
untuk tidak bisa melihat kekeliruan saya. Sebab pekerjaan saya ini membawa citra
DIA, untuk kepentingan-NYA, serta supaya didengarkan orang. Sehingga jika saya
dilihat orang membawakan ajaran yang tidak sempurna, maka siapakah yang akan
percaya? – Kecuali saya ini utusan yang sesat, barulah ALLAH akan membongkar
kedok saya di hadapan anda.
Nabi-nabi zaman dahulupun ALLAH perlakukan seperti itu. Kelemahan Musa ti-
dak dibuka di zaman Musa masih hidup, tetapi menunggu sampai ajaran Musa itu
benar-benar sudah mempunyai posisi yang matang di masyarakat Yahudi, barulah
ALLAH singkapkan itu melalui utusan yang lain. Dengan demikian nabi baru ini
menjadi diterima oleh masyarakat Yahudi, karena membawakan pembaruan dari
pengajaran Musa. Begitu seterusnya, dari satu nabi ke nabi berikutnya, sehingga
dengan demikian pengajaran dari ALLAH itu bisa meningkat setahap demi setahap
setiap zamannya.
Contoh yang terbaru adalah kelemahan William Miller dan Calvin mendapatkan
pembaruan dari Ny. Ellen G. White. Dan kelemahan ajaran Ny. White dibukakan
kepada saya [Baca: “Laodekia” & “Persaksian.”].
Jadi, saya tidak menganggap diri saya ini sudah benar, tetapi ALLAH dengan senga
ja menutupi pengetahuan saya untuk tidak melihat kekurangan diri sendiri. Maksud
nya adalah agar saya tidak kecil hati, tidak merasa minder dan bisa mempunyai ke
percayaan diri yang kuat seperti sekarang ini. Dengan demikian maka pekerjaan
ALLAH ini bisa saya bawakan dengan lancar. Tujuan-tujuan ALLAH bisa tercapai.
Dan apa yang saya omongkan ini terbukti sekali, ‘kan?! Bahwa hingga saat ini be-
lum ada seorangpun yang bisa mempersalahkan saya. Bukan karena anda bodoh,
tapi karena ALLAH menutupi pikiran anda! Harap anda bisa mengerti hal ini!
PEDANG YESUS DENGAN PEDANG MUSLIM
Iyah, yang namanya pedang ya memang untuk membunuh. Belum ada pedang yang untuk menghidupkan orang. Tapi pedang YESUS berbeda dengan pedang Muslim. Kalau pedang Muslim itu untuk membunuh manusianya, sedangkan pedang YESUS untuk membunuh konsep berpikirnya.
Sangat nggak masuk akal kalau YESUS yang memberi kita hidup itu DIA pula yang membinasakan kita [sebelum waktunya].
> Misalnya: anda hendak membunuh saya. Ini percuma dan sudah sangat terlambat!
Sebab konsep[ajaran] saya sudah terlanjur menyebar sangat luasnya. Istilahnya,
saya sudah menjelmakan diri saya ke dalam bentuk tulisan-tulisan saya tersebut.
Sehingga walaupun saya ini mati, tetapi saya akan ber-reinkarnasi ke dalam jiwa-
jiwa mereka yang membaca dan menerima tulisan saya tersebut. Jadi, saya masih
tetap hidup ‘kan?!
Sama juga dengan Islam; Muhammad sudah mati, tapi jiwa-jiwa Muhammad berte
baran di mana-mana dengan kekuatan yang lebih kuat dari Muhammad itu sendiri.
Soekarno sudah mati, tapi jiwa-jiwa Soekarno masih tetap langgeng. Begitu pula
dengan Marxisme, Atheisme, dan lain-lainnya.
> Berbeda dengan kalau yang kita bunuh adalah konsepnya, bukan orangnya. Maka
lambat-laun suatu ajaran itu akan punah oleh sebab tidak laku lagi, karena rahasia
keburukannya sudah menjadi rahasia umum.
> Hanya saja yang menjadi masalah adalah bahwa kebenaran sejati itu tidak bisa dibu
nuh. Biarpun dijungkir-balikkan kayak apapun dia tetap nyata sebagai kebenaran.
Tidak bisa luntur, tidak bisa digoyang dan tidak bisa diubah dari kedudukannya. Se
mentara dia sendiri bisa dengan mudahnya membunuh lawan-lawannya, yakni se
gala macam bentuk kepalsuan. Tidak ada yang bisa tahan berdiri di hadapannya.
> Pedang YESUS itu untuk membunuh konsep persatuan dan kesatuan, untuk men
ciptakan manusia yang mandiri.
Agar bukan karena seseorang itu ayah kita lalu kita mengikuti pola pikirnya[bera
pa banyak anak yang mengikuti kebiasaan ayahnya yang mabuk].
Agar bukan karena seseorang itu suami kita lalu kita ini harus menuruti segala
kehendaknya. Berapa banyak istri yang harus melepaskan agamanya karena mengi
kuti agama suaminya.
Agar bukan karena seseorang itu Boss kita lalu kita ini menjadi sungkan untuk ber
beda pendapat. Berapa banyak orang yang terpaksa harus menyetujui dan meng
anggap kebenaran perintah atau pikiran Boss-nya. Harus terpaksa membunuh hati
nuraninya sendiri.
Agar bukan karena seseorang itu teman atau sahabat kita lalu kita ini harus mengi
kuti langkahnya. Berapa banyak orang yang dijerumuskan ke dalam masalah pela
curan, narkoba, minuman keras, dan lain-lain, oleh sebab teman?!
Agar bukan karena seseorang itu presiden kita lalu kita ini harus membenarkan
dan mendukung pola pikirnya yang bertentangan dengan nalar kita.
Jadi, YESUS mengajak kita untuk berani menentang semua orang, tanpa kecuali orangtua kita sendiri atau bahkan kekasih kita [suami atau istri], jika itu bertentangan atau berbeda dengan pola pikir kita. Terutamanya dalam masalah keagamaan. Agar agama ALLAH itu tidak digadaikan murah-murahan hanya semata-mata demi cinta, demi pekerjaan, demi perut, demi keluarga, demi menghormati teman, dan lain-lain nya.
Lanjutan:
Sekarang ini kebetulan saja umat Muslim yang selalu mengusik dan mengganggu Ke
kristenan. Sehingga saya mempunyai alasan yang sangat kuat untuk seakan-akan
menggugat masalah tersebut. Namun seandainya kaum Muslim tidak mengganggu pun, kami, umat Kristenlah yang akan masuk, mengganggu dan mencari “gara-gara”
ke kalangan anda. Dan bukan hanya terhadap anda saja, tetapi kepada agama-agama yang lainnya juga.
Apa sebab? Sebab umat-umat yang sekarang ini berada di bawah ketiak anda; Kemus
liman, Hindu, Budha, Kristen-Katolik, Atheisme, dan yang lain-lainnya itu adalah
manusia-manusia ciptaan ALLAH. Mereka itu milik ALLAH, bukan milik anda yang sekarang ini sedang berdiri memimpin dan menjadi tokoh atas mereka. Karena itu
ALLAH kamilah yang berhak atas mereka, bukannya anda!
Kami ingin melepaskan mereka dari belenggu kekuasaan anda, yang anda peroleh dari cara tipu daya, tipu muslihat, bujuk rayu, pengaruh anda sebagai ayah-ibu, penga ruh anda sebagai seorang tokoh masyarakat, sebagai orang pintar, sebagai seorang guru, seorang alim-ulama, seorang yang kaya-raya, seorang kekasih, seorang teman atau sahabat, melalui tanda-tanda ghaib, melalui Sembako, dan lain sebagainya.
Sekalipun ALLAH bukannya mengharapkan mereka itu menjadi penyembahNYA, ta
pi ALLAH ingin semua orang mempunyai pikirannya sendiri-sendiri, untuk menentu kan nasib dirinya sendiri-sendiri. Entah apakah mau menyembah ALLAH atau mau menyembah berhala, bukanlah soal yang ALLAH pikirkan. Tapi mereka harus dalam keadaan merdeka dan mengetahui segala hal secara sebenar-benarnya tentang seluk- beluk dunia ini. Selanjutnya, biarlah masing-masing mengambil keputusannya dengan menganggung resikonya sendiri-sendiri. Itulah yang ALLAH kehendaki.
Karena itu meskipun umat Muslim tidak berlaku jahat seperti sekarang ini, ALLAH, melalui utusan-utusanNYA, pasti akan membikin gara-gara terhadap anda.
> Karena itu anda jangan berkata: “Agamaku, agamaku, agamamu, agamamu.”
Sebab ALLAH nggak ngurus soal kamu, tetapi ALLAH sedang mengurusi orang-
orang yang sedang engkau kuasai itu. Tawaran kebenaran ini bukan untuk kami ta
warkan kepadamu, melainkan kepada orang-orang tawananmu itu!
- Lukas 4:18-19: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin;
dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang
buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
- Yes. 49:9: “ untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah!
kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah!”
- 2Korintus 6:17-18: “ Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkan
lah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa
yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi
Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-
anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa."
> Yoh. 10:1: “ Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam
kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat
tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;”
Pencuri dan Perampok itulah anda! Sebab semua umat manusia ada
lah ciptaan dan milik ALLAH! Bukan milik anda, bung! Karena itu
bebaskanlah mereka itu pada pilihan mereka masing-masing!
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
MELIHAT-MENGKAJI-MELAKSANAKAN
Jika anda ingin mendapatkan sesuatu yang dijanjikan, maka ada 3 tahapan yang ha- rus anda lalui, yaitu: Melihat, Mengkaji lalu Melaksanakannya.
> Kalau anda hanya Melihat saja tanpa melakukan Pengkajian tentang kebenaran
dari apa yang anda lihat itu, saya kuatir anda sedang menelan racun.
Karena dilihatnya air itu jernih seperti air aqua, langsung anda tenggak saja tanpa
pemeriksaan, yang tahunya itu air accu, kira-kira apa yang akan terjadi? Luputnya
kenyang malah malang!
Bukankah yang begini ini yang membuat orang di zaman modern ini masih ada
yang mempercayakan nasibnya kepada benda-benda mati [berhala]? Nggak mau
mengkaji lebih dalam lagi, tapi agama orangtuanya itu ditelannya mentah-mentah.
> Kalau anda hanya sebatas Melihat dan Mengkaji saja, tanpa melaksanakan dari apa
yang anda pandang baik itu, saya kuatir anda sedang bermimpi di siang bolong!
Anda sudah meyakini filosofi Muslim yang mengatakan: “kebersihan itu sebagian
dari iman”, tapi anda tidak menjaga kebersihan itu, ya apakah anda masih bisa di
sebut beriman?! Meskipun anda bersholat 500 kali sehari, apakah tidak gugur oleh
sebab tidak menjaga kebersihan itu?! Sebab sholat anda dilakukan tanpa iman?!
Saya pernah mempunyai pengalaman naik bus tapi lupa membawa dompet! Sudah
berhasil naik dan duduk di bus itu dan sudah sampai di pertengahan jalan, tapi keti
ka kondektur bus itu meminta ongkos, saya baru ingat kalau lupa membawa dom
pet. Maka kesialan saya menjadi doble: ingin cepat malah lambat dan saya harus
berjalan kaki kembali ke rumah.
Ketika anda memergoki seseorang sedang membuang kotoran di sembarangan tem
pat, tapi anda diam saja, tidak berusaha menasehati orang yang salah itu, apakah
yang begini ini tidak seperti saluran selokan yang terbuntu di rumah anda?! Bagai
mana Keislaman bisa sampai ke negeri-negeri sekelilingnya, jika anda tidak membe
ritakannya?! Macet di tangan anda! Berita itu terhenti di diri anda! Sama juga de-
ngan anda sedang mem-bangkrut-kan Keislaman. Bagaimana jumlah umat Muslim
bisa bertambah satu jika anda tidak berpartisipasi untuk memberitakannya?
Atau ketika anda melihat ada kotoran di tengah jalan, namun anda tidak menjum
put dan menempatkannya ke tempat sampah, meskipun bukan anda pelakunya, ti
dakkah itu berarti anda sedang memelorotkan keimanan anda?! Jelas anda tidak
menjaga kebersihan, wong melihat kotoran di tengah jalan dibiarkan saja!
Apakah hanya karena bukan anda yang membuang kotoran itu, sehingga anda ti-
dak mau membersihkannya?! Ini adalah suatu pemikiran yang konyol, bila anda
mengharapkan tidak ada orang yang membuang sampah sembarangan. Lalu, apa
nya lagi yang mesti dibersihkan jika semua tempat sudah bersih?! Buat apa pera-
turan itu dibuat jika tidak ada pelanggaran?!
Buat apa polisi kalau tidak ada pencuri, dan buat apa hukum kalau tidak ada orang
yang jahat?! Buat apa agama Islam didirikan jika tidak ada orang yang membuang
sampah sembarangan?!
Jadi anda telah keliru jika anda mengharapkan orang lain itu baik! Justru anda ha
rus mengharapkan orang lain itu jahat, supaya anda berkesempatan berbuat yang
baik. Lha, kalau semuanya sudah baik, apanya lagi yang mesti diperbaiki?! Justru
semakin banyak orang yang jahat, semakin banyak kesibukan anda dalam kebajik
an. Anda seperti toko yang laris sekali!
Melihat ke kiri pencuri, ke kanan pencopet, ke depan pezinah, ke belakang pembu-
nuh. Bukankah anda sedang mendapatkan 4 order untuk membenahi si pencuri, si
copet, dan lain-lainnya itu?! Anda sedang laris, sedang banyak job! Anda harus
bersyukur, karena kesempatan untuk mendapatkan pahala semakin besar!
Itulah sebabnya YESUS berkeliling mencari orang-orang berdosa. Itu seperti Pemu
lung yang sedang berkeliling mencari barang-barang rongsokan. Semakin banyak
barang rongsokan yang ia ketemukan, maka semakin banyak pula rezekinya di hari
itu. Justru kalau tidak ada rongsokan, orang itu akan sedih!
Kalau mengharapkan orang yang suci, ya jangan datang ke Bumi ini. Cari saja di
sorga! Kalau semua orang sudah bisa mengobati penyakitnya sendiri-sendiri, buat
apa saya ini menjadi dokter?!
“Ini, saya kasih kamu buku obat-obatan. Nah, kalau kamu sakit obatilah sendiri!”
Wah, nggak ada pabrik obat!
> Kalau di masalah kebersihan saja anda sudah gagal, bagaimana pula anda hendak
memancungi kepala orang?! Kalau masalah sederhana saja belum bisa anda selesai
kan, bagaimana anda hendak berbicara tentang masalah yang berat?!
Tahu ada orang membuang sampah sembarangan, anda diam saja. Tahu sampah
di tengah jalan, anda biarkan saja. Tapi anda hendak memancungi kepala orang?!
Apa anda pikir pekerjaan memancungi kepala orang itu gampang? Wong melihat
darah saja sudah takut, menyembelih ayam saja nggak berani, bagaimana pula hen
dak memancung kepala orang?!
Itu perlu latihan! Mula-mula anda harus menyembelih semut, lalu kucing, lalu ga-
jah, barulah anda bisa menyembelih saya! Seperti latihan Manasik haji itu lho!
Atau, lebih praktisnya kalau pekerjaan itu diorderkan ke narapidana saja. Sebab me
reka itu sudah berpengalaman.
Begitu pula dengan umat Nasrani. Masih banyak sekali hal-hal sederhana yang anda abaikan dan belum sanggup anda lakukan dengan baik. Jangan dulu berkata: kasih, kasih, dan kasih. Tapi mari kita bicara masalah pondasinya lebih dahulu. Kita pasti
kan dulu bahwa kita membangun rumah sudah di atas pondasi yang kuat, bukan mem bangun rumah di tengah-tengah langit, bahkan yang tanpa pondasi pula.
Sebab sebelum buah ada harus ditanam dulu bibitnya! Sebelum ajaran kasih itu kita
kerjakan, kita positifkan dulu doktrinnya, sampai kita diyakinkan bahwa doktrin kita itu benar dan kuat! Jadi, jangan seperti sekarang ini, para pendeta menghindarkan diri dari masalah doktrin, tetapi sudah langsung mengibarkan: kasih...kasih....kasih!
Sehingga itu menjadi sebuah judul film: “Kasih yang tak sampai.”
> MELIHAT - MENGKAJI - MELAKSANAKAN!
Nah, sekarang sudah bisa dipastikan bahwa kaum Muslim sudah mendapatkan job se bagai tukang sampah. Sehingga bisa diharapkan kota anda akan mendapatkan piala Adipura. Bagaimana dengan kaum Nasrani-nya?!
Kaum Nasrani ya jangan tiru-tiru kaum Muslim sebagai tukang sampah, sebab iman anda bukan di sana. Iman anda itu menyatakan kalau anda adalah anak ALLAH atau anak raja. Jadi ya duduk-duduk aja di singgasana sang pangeran. Perkara sampah di rumah anda, biarlah itu dikerjakan oleh kaum Muslim. Sebab anda adalah Boss! Ka-rena itu pekerjaan anda adalah yang berkenaan dengan pikiran atau akal budi.
Jangan ngurusi lantai mesjid yang kotor. Itu urusannya kaum Muslim yang men-suci
kan lantai. Yang harus anda lakukan adalah mencuci piring hati anda itu! Bersihkan lah gelas-gelas hati anda yang bagian dalamnya, sedangkan yang bagian luarnya ada lah bagiannya kaum Muslim. Sebab bagian yang bersinggungan dengan air minum kita itu adalah bagian yang dalamnya, bukan yang luarnya.
Jadilah orang yang lurus hati, jangan berkelok-kelok kayak keris buatannya empu Tantuli. Jangan suka bohongi anak-anak Sekolah Minggu lagi dengan cerita-cerita Cinderella-mu. Sebab kalau ada anak yang kritis, lalu anda ditanya: Mana dasaran Alkitab-nya? Anda bisa lipat tangan tutup mata! Bukannya berdoa tapi mati!
Dengan ajaran begini, seharusnya petugas Pasukan Kuning [Dinas Kebersihan] akan berterimakasih sekali kepada saya. Sebab pekerjaan mereka akan menjadi sangat ri-ngan, dengan adanya sukarelawan kebersihan kota. Bahwa selama negeri ini masih negeri Muslim, bisa dipastikan tingkat kebersihannya sangat tinggi. Semoga saja saya segera diangkat menjadi Kepala Dinas Kebersihan, atau kalau nasib lagi mujur me-mang sepatutnya menjadi Bupati. Sebab saya mempunyai program yang mempersatu kan antara kaum Muslim dengan kaum Nasrani, melalui pembagian tugas yang adil. Yang seorang sebagai Boss dan yang seorang sebagai petugas pemungut sampah!
Bagaimana, apakah ide ini bisa diterima dengan suara bulat?! Alhamdulillah! Insya
allah nabi Muhammad akan tersenyum dan mesam-mesem mendengar umat Muslim
telah beriman semuanya. Amien! Amien!
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
YESUS ANAK ALLAH
>> BANYAK PENULIS INJIL
Lukas 1:1: “Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu
berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,”
Ketika Lukas menuliskan Injil Lukas, yang ditujukan untuk Teofilus, Lukas men
dapati kenyataan bahwa telah banyak orang berusaha menuliskan Injil, yaitu beri
ta tentang YESUS, yang menggemparkan masyarakat Yahudi ketika itu. Tentu sa
ja berita Injil yang beredar itu masih simpang-siur, belum bisa dipertanggung-ja
wabkan kebenarannya. Sama seperti kalau di Indonesia terjadi suatu peristiwa be
sar, maka banyak sekali orang yang berusaha menuliskan berita itu menurut ver-
sinya masing-masing dan dengan motivasi masing-masing pula. Semua surat ka-
bar pasti memuat berita itu. Tapi mengenai kebenarannya masih misterius.
Nah, sebagai seorang yang terdidik, Lukas tergelitik untuk menelusuri kebenaran
nya dari sumber-sumber yang terpercaya, agar ia bisa menyajikan berita itu seob-
jektif mungkin.
Sekalipun Lukas, mungkin sudah Kristen ketika itu, tetapi ia ingin imannya diku-
atkan lagi melalui proses yang lebih rasional, yaitu menyelidikinya sendiri.
Meskipun sebagai manusia biasa, Lukas pasti terbawa-bawa emosi keberpihakan
nya[kecenderungan Kristennya], namun secara garis besarnya, tulisan Lukas ini
bisa kita percayai dan kita jadikan referensi buat ke-3 Injil yang lainnya.
Atau, saya berani nyatakan bahwa Injil Lukas adalah jantungnya Injil! Sekalipun
Injil Yohanes juga bisa kita percayai, namun Yohanes ‘kan termasuk murid terka
sih YESUS. Jadi, mungkin di sini kita ada peluang untuk meragukannya. Tetapi
jika sampai Injil Lukas juga kita ragukan, maka tamatlah Injil!
Injil mampus? Ya! Tapi ALLAH sanggup membangkitkannya lagi, yaitu melalui
kitab-kitab Perjanjian Lama, seperti nubuatan Daniel, surat para rasul di Perjanji
an Baru, dan kitab Wahyu.
Dan yang tidak kalah mencengangkannya adalah kebenaran itu bisa kita referensi
kan dari musuh-musuh Injil. Inilah Kemahaajaiban ALLAH! Kita bisa mendapat
kannya dari pernyataan-pernyataan tentara Romawi, orang-orang kafir maupun
dari Al Qur’an, kitab yang bikin pusing dan bikin bingung semua orang, karena
kontroversialnya.
>> PENGAKUAN ATAS MURID-MURID YESUS
Lukas 1:2: “seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula
adalah saksi mata dan pelayan Firman.”
Di bagian yang kedua ini, Lukas menyatakan kebenaran kesaksian dari para rasul
, para murid YESUS. Bahwa kesaksian para murid itu bisa dipercayai.
>> TULISAN YANG LEBIH ILMIAH
Lukas 1:3: “Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksa
ma dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukan
nya dengan teratur bagimu,”
Bahwa Lukas tidak pernah menduga tulisannya itu bakal dijadikan kitab Injil. Se-
bab tujuan Lukas menulis hanyalah ditujukan kepada Teofilus saja. Hal ini terefe
rensikan manakala kita membaca pendahuluan kitab Kisah Para Rasul, yang juga
ditulis oleh Lukas, dan juga hanya ditujukan untuk Teofilus saja.
Kis. 1:1: “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala
sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,”
Jadi, Kitab Suci Kristen bukanlah suatu kitab yang dirancang secara khusus untuk
kitab suci, sebagaimana dengan Al Qur’an, tetapi dia menjadi Kitab Suci berdasar
kan proses yang berjalan secara alamiah. Sekalipun sudah pasti semua itu berada
dalam perencanaan dan pengaturan ALLAH, namun peranan besarnya ALLAH
percayakan ke tangan manusia. Bahwa Kitab Suci itu dibuat untuk kepentingan ma
nusia, dan oleh manusia, berdasarkan sisi segala kelebihan dan kekurangan seo
rang manusia.
Sama seperti seorang ayah yang sedang melatih anaknya berjalan. Memang benar
tangan anak itu dipegang ayahnya, tapi si-ayah tidaklah benar-benar memegang-
nya. Sifatnya hanya menjaga atau berjaga-jaga saja, sengaja memberikan kesem
patan kepada anak itu untuk bertumpu kepada kakinya sendiri. Dan manakala
anak itu terjatuh, si-ayah itu juga memberikan kesempatan kepada anak itu untuk
bangkit dengan kekuatannya sendiri. Mungkin tanpa proses jatuh-bangun, anak
itu takkan pernah bisa berdiri di atas kakinya sendiri.
Begitulah perjalanan Alkitab! Sama seperti perjalanan Tabut Perjanjian ALLAH.
Suatu ketika Tabut itu di tempatkan di Bait Suci – Yerusalem. Tapi ada kalanya ke
tika bangsa Israel dijajah bangsa kafir, maka Tabut TUHAN itupun dirampas oleh
bangsa kafir itu. Lalu, bangsa Israel merebutnya kembali.
Suatu ketika Alkitab mengalami disesatkan, tapi suatu ketika juga dikoreksi kemba
li! Disesatkan lagi, dikoreksi lagi!
Nah, di sini musuh-musuh Alkitab mendapatkan kesempatan emas untuk memutar
balikkannya. Ketika Alkitab dalam kondisi keliru, maka dengan mudah mereka me
ngatakan itu keliru, sebab memang nyata-nyata itu keliru! Tapi manakala Alkitab
itu dikoreksi, merekapun akan mengatakan bahwa yang begitu itu sedang mengu-
bah Alkitab. Mereka menjadikan Alkitab yang salah itu sebagai standartnya, supa
ya Injil itu tetap kelihatan buruknya. Padahal maksud mengubahnya adalah menu
jukan pada pembenarannya.
Manakala Alkitab dipalsukan ke dalam berbagai versi, maka musuh-musuh Alkitab
menggunakan Alkitab versi yang palsu itu sebagai standartnya untuk diadukan de
ngan versi yang benar. Injil yang anda pegang mengatakan begini, lihatlah Injil
yang itu, berkata begitu. Lihatlah, Injil Barnabas mereka tolak, Injil-injil versi Kato
lik [apogripe] mereka buang! Betapa sesatnya mereka itu!
Ketika ada sebuah rumah yang gubug, yang buruk, itu kita katakan rumah itu bu-
ruk. Tapi ketika rumah itu kita rombak menjadi gedung yang megah, maka itu kita
katakan mengubah. Bagaimana ini?!
>> INJIL YANG BENAR
Lukas 1:4: “supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajar
kan kepadamu sungguh benar.”
Sebagai kesimpulan setelah mengadakan penyelidikannya, Lukas memberikan
referensinya atas Injil-Injil yang lain, yaitu Matius, Markus dan Yohanes, serta
segala ajaran para rasul. Bahwa YESUS itu memang benar ANAK ALLAH, dan
ALLAH itu terdiri dari 3 Oknum.
>> BAGAIMANA KATA PETRUS?
1Petrus 1:3: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena
rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebang
kitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup
yang penuh pengharapan,”
Di sini Petrus menyatakan bahwa YESUS adalah TUHAN, yang me
ngalami kematian, lalu bangkit dan menjadi JURUSELAMAT kita.
BAGAIMANA KATA PETRUS DALAM SURAT KEDUANYA?
2Petrus 1:2: “Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenal
an akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.”
Jadi, Petrus tidak sedang khilaf ketika ia menyatakan YESUS itu TU
HAN kita, karena itu diulanginya lagi dalam suratnya yang kedua,
yang tentu saja mempunyai jarak waktu penulisannya.
>> BAGAIMANA KATA YAKOBUS?
Yakobus 1:1: “Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepa
da kedua belas suku di perantauan.”
>> BAGAIMANA KATA YUDAS?
Yudas 1:17: “Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa
yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan
kita, Yesus Kristus.”
>> BAGAIMANA KATA YOHANES?
1Yohanes 1:3: “Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami
beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan
dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan
Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.”
>> MAKA:
Kalau YESUS itu TUHAN dan ALLAH[ANAK], sudah secara otomatis DIA itu
menjadi sasaran penyembahan kita! Tanpa perlu ayat dan perintah lagi. Sebab
ketika di zaman Perjanjian Lama, kita sudah diajari untuk menyembah kepada
ALLAH.
Orang-orang Budha-pun menyembah kepada Sang Budha, sekalipun tidak ada
perintah tertulis maupun lisannya dari sang Budha. Orang-orang yang menyem
bah pepohonan keramat, juga menyembah pepohonan itu tanpa adanya perintah.
Orang-orang China yang menyembah photo engkong-nya juga menyembahnya
tanpa berdasarkan perintah!
Ketika orang melihat Setan dan lari ketakutan, mereka juga lari bukan berdasar
kan perintah. Ketika orang tersinggung dan marah, dia juga marah bukan atas
dasar perintah. Ketika orang lapar dan makan, dia juga makan bukan berdasarkan
perintah. Ketika orang sedih dan menangis, dia juga menangis bukan berdasarkan
perintah. Ketika orang tertawa ketika mendengar leluconnya Tukul, itupun juga
bukan berdasarkan perintah.
Apakah orang Muslim itu robot?
Baru lari kalau Setan itu menyuruhnya lari, baru marah kalau ada yang menyuruh
nya marah, baru menangis kalau ada yang menyuruhnya menangis................?
Nah, apa yang mesti kita katakan kepada saudara kita yang satu ini?
“Kasihan deh, lu, nggak bisa nangis sendiri!” Sebab nangis aja harus ada ayatnya:
“Menangislah kamu!” Maka orang Muslimpun bertanya: “Berapa menit ya
ALLAH, saya ini harus menangis?” Lalu karena kurang jelas dan kurang nyam
bungnya, bertanya lagilah: “Apakah menangis itu harus meneteskan air mata?”
Harus berapa teteskah itu?
Wouh, njelimet sekali ya menjadi orang Muslim itu?! Pikirannya buntu sekali!
Kira-kira kayak apa bodohnya? Kayak kerbau? Wouh, masih lebih pintar kerbau
nya! Mereka bisa berjalan sendiri tanpa ada manusia yang mengajarinya. Tapi
si tukang sampah ini benar-benar bebal sekali! Kayak sampah? Itu namanya meng
hina sekali! Biar aja, tokh juga nggak ngerti kalau nggak diberitahu yang jelas bah
wa itu hinaan.
Jadi, masih nggak ngerti juga? Ya, udah! Mungkin itu memang bagian anda! Bagi
annya orang Kristen adalah pengertian. Syukurlah!
Jadi, bukan Alkitabnya yang tidak jelas, tetapi andalah yang jelas-jelas nggak jalan
akal budinya. Bebal, kata Alkitab! Anda termasuk orang-orang Muslim yang tidak
mau sembahyang sekalipun mendengarkan adzan! Kata orang Jawa: Kopok! –
tuli! Katanya orang Jawa, lho! Bukan kata saya. Kalau saya sih orang yang baik,
mana mau mengata-ngatai orang?
[Di sini saya tidak mencantumkan satu hurufpun yang perkataannya Paulus, lho!
Supaya anda tahu bahwa Paulus itu bukan penyesat, bukan mendirikan Kristen me
nurut pikirannya sendiri].
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
TEMPAT IBADAH BARU
Kabar gembira buat umat Muslim sehubungan dengan meninggalnya HM. Soeharto. Karena tempat makamnya bisa dipergunakan sebagai tempat ibadah yang baru! Bisa untuk dimintai berkah kekayaan, kenaikan pangkat dan nomor togel. Lebih-lebih ini menyangkut seorang “penguasa” Orde Baru [kalau Nyi Roro Kidul ‘kan “penguasa”
Laut Selatan]?! Seorang yang sakti mandraguna, tidak mempan ditembak hukum!
Lebih-lebih lagi sudah berkali-kali naik haji, sampai mabrur, mabur dan kabur.
Membuka cakrawala usaha yang baru bagi biro-biro wisata rohani, untuk sebuah program ziarah ke makam “wali” yang ke sepuluh ini. Minimalnya ‘kan mantan “wali” negeri kita?!
Dan untuk mendoakan Sang- ‘penguasa’ ini disediakan pahala yang besar, yaitu dinaikkan derajatnya sepuluh kali lipat, sehingga itu menjadi 300 derajat Celcius, juga dijanjikan bonus tour ke sorga yang banyak sungai-sungainya dan panti-panti pijat
nya. Maka, orang yang pintarpun pasti menyukai janji-janji itu. Sebab janji-janji itu mengandung “gombal” yang bisa dipakai untuk kain lap.
Karena itu, secara resmi saya ucapkan: “Selamat menikmati makam keramat yang baru! Semoga itu menjadikan semangat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwa an anda sebagai seorang Muslim yang kaffah.”
=============================================================
Kata orang: “Email dgn nada emosi tinggi & penuh marah ciri2 jiwa yg labil , tdk
tenang ..kasian .......”
TANGGAPAN SAYA:
“KALAU MASALAH TUDUHAN SIH ADA BANYAK MACAM KATA-KATANYA. DAN ITU TIDAK MEMPENGARUHI SAYA. SAYA BARU TERPENGARUH JIKA ORANG BISA MENYERTAKAN PEMBUKTIANNYA, YAITU TUNJUKKANLAH KALIMAT-KALIMAT YANG SAYA TULIS YANG BISA DIKATEGORIKAN SEBAGAI EMOSIONAL.
SEBAB KALAU MENURUT SAYA, SIH, SAYA TIDAK BERMUSUHAN DENGAN PRIBADI ORANG, MELAINKAN DENGAN JIWA ATAU PIKIRAN ATAU KONSEP BERPIKIR ORANG. ITULAH MUSUH SAYA!
SEBAB PEMBODOHAN MASYARAKAT OLEH TOKOH-TOKOH AGAMA INI SUDAH SANGAT FATAL SEKALI.
COBA PIKIRKANLAH BAGAIMANA PERANAN SEORANG TOKOH AGAMA DI MATA MASYARAKAT: KETIKA ORANG MELAHIRKAN, TOKOH AGAMA YANG DIPANGGIL UNTUK SELAMATAN. KETIKA ORANG KAWIN, TOKOH AGAMA YANG MENGAWINKAN. KETIKA ORANG MEMPUNYAI PERSOALAN, TOKOH AGAMA YANG DIMINTAI NASEHAT. DAN KETIKA HARI IBADAH, TOKOH AGAMA PULA YANG MEMBERIKAN CERAMAH, MENGISI BENAK BANYAK ORANG.
KALAU YANG DIAJARKAN BENAR, SIH NGGAK MASALAH. TAPI KALAU SALAH?
LIHAT AJA, MASYARAKAT YANG MASIH MENYEMBAH BERHALA KEKAFIRAN SAMPAI SEKARANG INI. KALAU BUKAN BERADA DALAM CENGKERAMAN TANGAN TOKOH-TOKOH AGAMA?!”
Kata yang seorang lain lagi: “MAAF PAK RUDYANTO TOPIK LAMA JGN DIUNGKIT LAGI....
EMANG GAK ADA OMONGAN LAIN APA???
TOLONG DIBACA DGN SEKSAMA DAN DIPAHAMI DGN
HATI YG JERNIH TANPA UNSUR KRISTEN YG
MENJIJIKAN ...
TANGGAPAN SAYA:
BUNG, SAYA INI MENYINDIR MUSLIM-MUSLIM YANG PENYEMBAH BERHALA ITU, SUPAYA MEREKA ITU INSYAF. JADI KALAU SAYA MENGHINA ITU SAYA SEDANG MEMBAWAKAN SUATU PENGAJARAN AGAR ORANG TERSENGAT. JADI BUKAN MENGHINA YANG TANPA TUJUAN, HANYA UNTUK PEMUASAN EGO SAYA. SEBAB SAYA INI ORANG YANG SUDAH MENINGGALKAN HAL-HAL KEDUNIAWIAN DAN HIDUP SAYA SAYA BHAKTIKAN UNTUK MENGAJAR ORANG. BUKAN UNTUK HAL YANG SIA-SIA.
BAGAIMANA BISA ANDA KATAKAN BAHWA INI TOPIK LAMA, JIKA SEBENTAR LAGI MAKAM SOEHARTO ITU PASTI AKAN DISERBU MASYARAKAT DARI BERBAGAI DAERAH? SILAHKAN BUKTIKAN OMONGAN SAYA INI KALAU NGGAK PERCAYA!
JADI SAYA BICARA TENTANG HARI INI DAN HARI ESOK, BUKAN HARI KEMARIN. NGAPAIN KITA BICARA MUNDUR KE BELAKANG?
>>>>>> SELANJUTNYA.....................................
>>>>>> SELANJUTNYA.....................................
>>>>>> SELANJUTNYA.....................................
>>>>>> SELANJUTNYA.....................................
>>>>>> SELANJUTNYA.....................................
Yang lain lagi bertanya: “Mengapa saya tidak ke Sidoarjo, membantu korban Lapindo
saja, daripada bercuap-cuap di internet macam begini?”
TANGGAPAN SAYA:
Ngapain saya ke Lapindo? ‘Kan sudah ada anda di sana?!
> Tetangga di kiri-kanan saya saja masih belum selesai saya bantu, koq sudah harus
jauh-jauh ke sana? Mereka ini adalah bapak-bapak yang mempunyai tanggungan
istri dan anak, yang kehilangan pekerjaan dan teraniaya oleh kenaikan harga-har
ga barang kebutuhan sehari-hari. Mereka stress karena pikiran yang berat! Tidak
terlalu kalah dengan penderitaan mereka yang di Aceh maupun Sidoarjo.
> Masih mending mereka yang di Aceh maupun Sidoarjo, yang penderitaan mereka
sepengetahuan Pemerintah, mendapatkan perhatian Pemerintah dan memang su
dah kewajiban Pemerintah untuk menjamin mereka. Lha, yang di kampung-kam
pung seperti ini, siapa yang memperhatikan mereka?
Sekalipun mendapatkan BLT, tapi kalau harga barang naik terus, perekonomian
tidak semakin baik, maka apalah artinya BLT itu?!
> Selain itu para korban bencana itu masih dihiburkan oleh janji-janji muluk Peme
rintah. Yang setidaknya janji-janji itu bisa dijadikan alat untuk penuntutan terha
dap Pemerintah supaya tidak terbiasa ingkar janji. Dan apabila Pemerintah benar-
benar ingkar janji, maka boikot saja ketika Pemilu atau Pilkada-nya! Ngapain kita
harus loyal terhadap Pemerintah kalau Pemerintah sendiri tidak loyal terhadap rak
yatnya?! Justru Pemerintah-lah yang harus memberikan suri-teladan kepada rak-
yatnya, bagaimana kita harus bekerja mentaati hukum!
Kita ini sudahmembayar pajak segala macam, maka biarlah melalui pendapatan itu
Pemerintah bekerja sedemikian rupa untuk memberikan kesejahteraan dan keaman
an terhadap rakyatnya. Supaya pajak-pajak dari kita itu bukan untuk membesarkan
perut mereka yang kayak karet ban itu, tetapi supaya diarahkan untuk kemaslahat
an rakyatnya! Sehingga rakyat tidak perlu dibebani lagi untuk urusan sosial-sosial
yang tidak semestinya menjadi tanggung-jawab mereka.
Nah, sedangkan penderita-penderita yang di kampung-kampung, mana mempunyai
pengharapan dalam rupa janji-janji itu?!
> Apakah anda seorang Sukarelawan dari luar kota Sidoarjo? Maka, saya anjurkan
anda untuk pulang kembali ke kampung halaman anda sendiri saja. Sebab di kam
pung anda sendiri masih banyak orang-orang susah seperti yang ada di kampung sa
ya ini. Carilah, mintalah data ke lurah setempat, maka anda akan ditunjuki ratusan
orang yang sangat membutuhkan uluran tangan anda itu!
Atau anda seorang yang menerima Honorarium untuk pekerjaan di Sidoarjo ini?
Ya, nggak usah pulang kampung dulu kalau gitu. Lanjutkan saja pekerjaan anda i-
tu. Sebab daripada anda pulang di kampung tidak mempunyai pekerjaan dan peng
hasilan? Tambah bikin repot!
Hanya saja anda jangan mengenakan status sebagai Sukarelawan, tetapi status an
da yang sebenarnya adalah: Honorer, sebab anda menerima Honor. Kalau meneri
ma gaji, maka namanya: Gajirer, sedangkan kalau menerima bayaran, maka nama
nya: bayaraner.
Sebab kalau sukarelawan itu dia tidak menerima apa-apa, malah harus mengeluar
kan apa-apa! Nah, anda itu Sukarelawaner atau bayaraner?! Yang bener aja! Ja-
ngan memalsukan status!
> Saudaraku, kalaupun saya ini harus menolong orang yang sedang menghadapi per-
masalahan, maka saya tidak akan masuk kepada persoalannya itu. Jika orang bu-
tuh uang, saya tidak akan beri dia uang. Tapi yang saya kerjai adalah akal budinya.
Saya pulihkan fitrah kemanusiaannya, agar menjadi “Tuan” atau “Raja” atas diri
nya sendiri. Supaya dirinya tidak membiarkan dijajah atau ditindas atau diperbudak
oleh masalah apapun, melainkan dirinyalah yang harus menaklukkan segala masa-
lahnya di bawah telapak kakinya.
Jangan mau kita dibuat gila oleh masalah apapun atau penderitaan apapun.
Jangan mau kita dibuat susah atau sedih oleh masalah apapun. Jangan mau kita di
setir dan dikendalikan oleh masalah apapun untuk menuruti kemauannya. Sebab ke
mauan dari masalah-masalah itu hanyalah menuntun kita pada perbuatan kejahat
an semata-mata.
Masalah-masalah itu hanya menyediakan satu pilihan saja sebagai jalan keluarnya,
yaitu kejahatan! Karena itu yang cerdik: Jangan mau diperbudak oleh masalah!
Kalau masalah itu menuntut engkau menangis, maka justru tertawalah! Jika me
nuntut sedih, maka gembiralah! Jika menuntut tertawa, maka menangislah! Jika
menuntut engkau gembira yang lupa daratan, maka bersedihlah! Sebab semuanya
itu akan menghancurkan diri anda kelak!
Setiap orang yang ditenggelamkan atau dihanyutkan oleh masalahnya, dia itu se-
dang di giring untuk masuk ke Kebun Binatang, dengan maksud supaya kita memi
lih hendak menitis menjadi binatang apakah. Apakah menjadi monyet atau Babi?!
Karena itu cara pertolongannya adalah dengan mengingatkan Kemanusiaannya
kembali; bahwa dia itu manusia yang mulia, bukan binatang yang hina!
> Kita harus mengkaji tentang bencana-bencana itu, apakah itu akibat perbuatan kita
sendiri ataukah itu merupakan pukulan dari ALLAH?
Jika itu merupakan pukulan dari ALLAH yang dikarena dosa-dosa mereka, maka
bagaimana mungkin saya berani membela atau menolong mereka?! Bisa-bisa ganti
saya yang dimurkai ALLAH, karena membela orang yang dimurkaiNYA.
Jadi, bagi saya, menolong orang itu tidak harus membabi-buta! Tidak setiap orang
mesti saya tolong.
Suatu kecelakaan sepeda motor yang terjadi di depan mata saya, yang saya tahu itu
akibat dari ugal-ugalan mereka, maka orang-orang yang hendak menolongpun
akan saya provokasi: “Jangan ditolong! Biarkan polisi saja yang menolong mere-
ka. Sebab celaka ini memang mereka sengajakan, ngapain kita melayani orang de-
mikian?! Itu, di sana ada Pengemis yang membutuhkan pertolonganmu, tolonglah
Pengemis itu saja! Orang ini mati, biarlah mati! Sebab hidup memang tidak layak
buatnya!”
> Selanjutnya, daripada saya bekerja secara lokal di Sidoarjo, saya lebih berguna be
kerja secara nasional, melalui internet seperti ini.
Sebab akibat-akibat dari bencana moral manusia lebih dahsyat akibatnya daripada
bencana Tsunami maupun Lapindo. Lihat saja: anak-anak SD sekarang ini sudah
begitu bebasnya membuka situs-situs porno, mengisi benaknya dengan syair-syair
lagu: Kekasih gelapku, Selingkuh, Teman tapi mesra, Ketahuan pacaran lagi, Ce
wek yang punya 2 pacar, dan kebrengsekan-kebrengsekan kebudayaan sekarang i-
ni. Anak-anak itu menghabiskan puluhan ribu setiap harinya untuk main game
online!
Penglihatan-penglihatan mereka tentang ulah ayah mereka yang korupsi, yang
kawin lagi, yang suka judi, suka mabok, suka main perempuan, tentang ibu mereka
yang selingkuh, tentang tetangga mereka, tentang Bupati atau Gubernur mereka
yang dipenjarakan, tentang artis-artis yang narkoba, tentang banci-banci yang se-
dang menjadi trend, dan lain-lainnya.
Wouh, ini akan menjadi Bom Atom yang amat dahsyat!
Nah, siapa yang peduli?!
Tapi ketika saya membicarakan keagamaan dan moralitas, maka anda bukannya
men-support saya, tapi justru menghujat saya dengan maki-makian yang tidak se
patutnya! Tidakkah itu pertanda bahwa anda sepantasnya menjadi salah satu
pasien saya juga?!
> Selanjutnya, anda harus tahu bahwa bencana Lapindo itu Pemerintah, secara tidak
langsung ikut berpartisipasi menciptakannya. Sebab Pemerintahlah yang mengatur
alam semesta ini, yang menembaki pembalak-pembalak kayu hutan, yang mengatur
orang harus begini dan begitu, yang menggusuri PKL, yang menggusuri rumah,
yang memberikan ijin operasional bagi Lapindo, yang mengontrol segala pekerjaan
Lapindo itu, bahkan yang sudah menyediakan seorang menterinya, yaitu Menteri
Lingkungan Hidup dan Menteri Pertambangan. Jadi, Pemerintah harus pula ikut
bertanggung-jawab atas korban bencana itu.
Karena itu ngapain harus saya?! Wong yang menghamili gadis itu anda, koq saya
yang disuruh mengawininya?!
Enak aja ngomong: "Agamaku agamaku, agamamu agamamu"
Setelah kayak seekor cecak yang melepaskan ekornya, lalu tubuhnya melarikan diri jauh-jauh!
Setelah Al Qur'an dan Islam menginjak-injak, melecehkan dan menghina serta memfitnah Injil dan Kekristenan, sekarang bilang: "Agamaku agamaku, agamamu agamamu"
Ralat dulu itu, baru boleh bilang begitu!
=========================================================================
Banyak orang yang "mencak-mencak" – Gusar sekali oleh ulah saya. Saya sangat senang sekali jika anda sampai kesurupan dan mengeluarkan kata-kata makian yang seram-seram. Sebab itu pertanda bahwa saya adalah penabuh gendang yang baik. Telah membuat banyak orang ikut bergoyang-berjoget. Ha….ha….ha….. anda berhasil saya buat benar-benar edan kayak saya! It's good! Very nice!
Dari acara yang beginilah maka kita bisa saling mengenali jati diri kita yang sejati. Topeng-topeng monyet itu memang harus dibuka dan disingkapkan. Dan segala bentuk kemunafikan harus saya bongkar! Cuci gudang namanya.
Kalau anda anggap saya ini jahat, apalah itu anehnya! Dari dulupun juga anda anggap saya ini penjahat. Jadi, masih serasi antara julukan dengan tabiatnya. Tapi, bagaimana dengan anda? Seorang agamawan yang gagal, bukan?
Ibadah anda menjadi ibadah yang sia-sia, bukan, jika anda tidak bisa menjadi orang yang benar-benar sholeh?! Ha…ha…ha…. Anda tampak lucu sekali, kayak badut!
YESUS MENJADI MANUSIA – KEMULIAAN!
Apakah oleh sebab ALLAH menjadi manusia, itu suatu KEHINAAN?
Apakah oleh sebab ALLAH menjadi bayi manusia yang tidak berdaya, itu suatu KEHI
NAAN?
Apakah oleh sebab ALLAH dilahirkan dari rahim manusia, itu suatu KEHINAAN?
Apakah oleh sebab ALLAH dihina, dilecehkan dan diusir-usir ciptaan-NYA, itu suatu KEHINAAN?
Apakah oleh sebab ALLAH yang dianiaya dan mengalami kematian, itu suatu KEHI NAAN?
Kalau secara pikirani kita, benar; itu memang suatu kehinaan! Tapi kalau kita meng gunakan “kacamata 3 dimensi”, yaitu: ROH KUDUS, maka kita akan melihat itu suatu pertunjukan yang sangat indah dan fantastik sekali! Suatu pertunjukan KEAGUNGAN yang luar biasa yang pertama kalinya terjadi di planet Bumi ini!
Seorang “Tukul” bisa tiba-tiba berhenti melawak, terdiam dan terkejut kalau dia melihat itu! Seorang “raja” bisa tiba-tiba menjadi pucat pasi, lemah dan membuang mahkota kebesarannya, kalau dia melihat itu! Seorang “kaya” bisa tiba-tiba gemetar, dan membuang segala hartanya, kalau dia tahu itu!
Saudaraku, tidak ada seorangpun yang mau kehilangan kemuliaannya dan pergi kepada kehinaan. Begitu juga dengan YESUS KRISTUS! Tapi kalau untuk menam-bah tinggi kemuliaannya, maka semua orang pasti akan berebutan untuk menjadikan dirinya semakin mulia. Begitu juga dengan YESUS KRISTUS! Karena itu jika saja di dunia ini ada 100 YESUS KRISTUS, maka “mereka” akan bersaing berebutan untuk
menjadi bayi manusia ini, untuk mengalami hinaan dan kematian seperti itu.
Sama seperti orang-orang pertambangan yang harus bekerja di hutan-hutan yang sepi dan menyeramkan bagi pemandangan orang umum, tetapi sesungguhnya mereka sedang mencari kemuliaan di sana!
Tidak ada seorangpun yang berani melawan sesuatu yang lebih besar dari dirinya. Jika harus berhadapan dengan orang yang sama-sama kuatnya, maka keduanya akan sama-sama “mikir.” Sebab seimbang! Dan jika harus berhadapan dengan orang yang lebih kuat dari dirinya, maka sudah pasti dia akan mundur teratur – nggak berani. Sebab sudah pasti akan kalahnya!
Jadi, kita hanya berani dengan orang yang lebih lemah dari diri kita sendiri. Sebab ada kepastian kemenangannya!
Alkitab menceritakan tentang perkelahian antara Daud melawan Goliat. Daud seorang muda yang berperawakan kecil, sedangkan Goliat adalah seorang pendekar Palestina yang berperawakan raksasa. Melihat keperkasaan Goliat, raja Saulpun su
dah ketar-ketir ketakutan. Apa lagi melihat pada perawakan Daud yang kecil yang bermaksud melawan pendekar Goliat itu, semua orang sudah pasti berpikir bahwa Daud akan mati konyol – pasti kalahnya. Kalah besar, pasti kalahnya!
Tapi, di tangan Daud ada batu umban, semacam ketapel, atau istilah kerennya ada
lah “pistol.” Bukankah keadaan sekarang sudah terbalik? Apa yang dianggap besar, kini sudah menjadi kecil tidak ada artinya apa-apa lagi? Bahkan Goliat boleh 10 kali lebih besar lagi, tapi di mata Daud tetap sangat kecil sekali artinya. Sebab dia memba wa “pistol.”
Jadi, Daud berani melawan Goliat yang lebih besar bukan berarti Daud telah bekerja melawan konsep “keberanian”, tetapi oleh sebab baginya Goliat itu kecil sekali. Kare na itu Daud berani menghadapinya. Sebab Daud pasti menangnya!
Demikian juga dengan ALLAH. Jika ada “allah” lain yang sama kuatnya dengan ALLAH saya, maka ALLAH sayapun pasti akan mikir-mikir seribu kali. Dan kalau ada “allah” lain yang lebih besar dari ALLAH saya, maka ALLAH saya sudah pasti akan ciut nyali-NYA – nggak mungkin berani.
Tapi kalau di luar diriNYA tidak ada lagi yang setara denganNYA, maka segala musuh-musuhNYA adalah kecil artinya bagiNYA!
Misi YESUS datang ke dunia adalah untuk melawan Iblis. Dan YESUS berani datang ke dunia ini adalah oleh sebab Iblis itu sangat kecil artinya bagiNYA! Iblis itu bukan apa-apa bagiNYA!
Seperti seorang ayah yang sedang dipukul-pukul anaknya yang 5 tahun yang sedang marah. Sekalipun anak itu memukul keras sekali dan sekuat tenaganya, tokh pukulan-pukulan itu tidak terasa apa-apa bagi si-ayah. Karena itu si ayah masih bisa ketawa-ketawa menggodai anaknya yang sedang marah besar itu. Tapi, coba seandainya si anak itu memukul ayahnya dengan memakai tongkat sehingga ayahnya merasa sakit, maka sudah pasti anak itu akan ditamparnya. Sebab terasa sakitnya, maka marah.
Jadi, si ayah itu masih bisa ketawa adalah oleh sebab tidak merasakan apa-apa!
Demikian pula dengan YESUS yang mengijinkan diriNYA dibawa Iblis ke Padang Gurun, dicobai, dihina orang, diusir-usir orang, dan lain-lain, itu adalah karena YESUS tidak merasai apa-apa. Semua itu kecil sekali bagiNYA!
Coba saja seandainya YESUS mulai merasakan kesakitan sedikit saja, apa nggak digampar habis mereka semua itu?! Apa sekali pukul nggak binasa semuanya?!
Jadi, kalau YESUS membiarkan semua itu menimpa diriNYA itu pertanda masih bukan apa-apa. DIA masih kuat menanggungnya!
Sekalipun sakit, ya memang sakit, sakit hati ya memang sakit hati, tapi kalau kuat ya semua itu bukanlah apa-apa. Masih dalam ukuran-ukuran yang kecil bagiNYA.
Semua ini dalam pemandangan dunia adalah suatu KEHINAAN. Tapi YESUS ber-
kata kepada umatNYA: “Kepadamu diberi karunia untuk melihat rahasia-rahasia
ini” - Bahwa, bukankah AKU ini masih lebih besar dari pada yang mereka lihat dan katakan itu?!
Karena itu manakala orang dunia memandang YESUS yang teraniaya itu dengan pera saan iba kepadaNYA, orang-orang Kristen yang berhikmat “kacamata 3 dimensi” ROH KUDUS, justru merasa kasihannya terhadap para penganiayaNYA, bukan mera
sa kasihan pada YESUS-nya. “Oh, bodoh sekali mereka itu. Mereka tidak tahu siapa yang sedang mereka aniaya dan ejek itu!”
Yah, mana mungkin ada hinaan yang bisa menghina ALLAH?! Mana mungkin ada pukulan yang bisa melukai ALLAH?! Mana mungkin ada malaikat pencabut nyawa yang mencabut nyawa ALLAH?! Itu yang nggak mungkin ada! Tapi kalau orang masuk terperangkap dalam permainan ALLAH, itu sangat mungkin sekali!
Kalau umumnya orang kuat itu menindas orang yang lebih lemah. Apakah ALLAH juga berbuat yang serendah itu? Ini yang tidak bisa dilakukan oleh ALLAH! Sebab ALLAH menciptakan segala sesuatu itu untuk diajak hidup yang mulia, bukan untuk dimusuhi, dijadikan barang mainan dan dipermainkan serta disengsarakan. Bukan!
ALLAH bukan seperti Polisi, yang luputnya melindungi masyarakat, malahan meme ras masyarakat.
Tapi jika ALLAH sampai bekerja melawan Iblis, itu adalah karena Iblis itu telah berusaha melawan ALLAH. Sehingga ALLAH mengambil tindakan yang seperlunya.
> Di zaman yang sudah secanggih sekarang ini, anda pasti akan tertawa geli jika me
lihat ada seorang yang masih menggunakan mesin stensil kuno, bukan?! Kenapa?
Karena anda menggunakan “kacamata 3 dimensi” zaman komputer sekarang ini!
Padahal mesin stensil itu pada zamannya adalah suatu alat yang sangat canggih.
Tapi karena anda sudah mengenal komputer, maka mesin stensil itu menjadi kecil
sekali.
> ALLAH menciptakan manusia, lalu ALLAH menjadi manusia, apakah ini kehina
an?
Kalau pemilik pabrik sepeda motor “Yamaha” menunggangi sepeda motor buatan
nya sendiri, itu adalah suatu nilai kebanggaannya. Begitu juga kalau seorang ibu
mencicipi masakannya sendiri, seorang pelukis memandangi lukisannya sendiri,
seorang ayah yang bermain-main kelereng dengan anaknya sendiri, seorang peta
ni yang mengelilingi ladangnya sendiri, dan seorang peternak sapi yang tidur ber
sama sapinya. Itu bukan kehinaan!
YESUS adalah IMMANUEL = ALLAH di antara manusia! Apanya yang hina?!
> Suatu berita dan kebenaran itu harus kontroversial. Kalau tidak kontroversial itu
bukan lagi berita dan bukan lagi kebenaran.
Ayah saya sakit keras. Apakah ini bukan berita? Ini berita! Tapi takkan pernah
menjadi “berita.” Itu baru bisa menjadi berita jika ayah saya seorang Gubernur,
atau penyakit ayah saya itu aneh, seperti Flu Burung. Baru itu bisa menjadi sebu
ah berita.
Kalau dikatakan” “Orang berdosa itu pasti masuk neraka.” Apakah ini bukan sua
tu kebenaran? Ini kebenaran! Tapi akan menjadi kebenaran yang ajaib, jika beri-
ta itu berbunyi: “Dibutuhkan tenaga kerja dari orang-orang yang cacad fisiknya.”
Kalau ALLAH itu di sorga, itu kuno! Nggak perlu iman! Tapi kalau ALLAH telah
turun ke dalam dunia............ini baru berita spektakuler! Ini baru butuh iman!
Kalau ALLAH tidak mau dihina orang, itu kuno! Nggak butuh iman! Tapi kalau
ALLAH telah membiarkan diriNYA untuk dihina manusia...............ini baru berita
spektakuler! Baru butuh iman!
Kalau ALLAH itu nggak bisa mati, itu saya sudah tahu! Nggak usah anda beritahu
pun saya akan tahu. Tapi kalau dikatakan ALLAH mati disalibkan..........ini baru
bikin kaget saya! Saya baru mikir! Pikiran saya baru dirangsang untuk memikir
kan kemungkinan itu. Apa benar apa enggak berita seperti itu?! Kita menjadi hi
dup dan dihidupkan!
Sebab segala macam bentuk pengharapan kita akan hari esok itu terbentuk dari
adanya berita-berita yang kontroversial: Mungkin besok rejeki saya lebih besar
dari pada hari ini – Ekonomi akan semakin membaik - Hari depan semakin men
janjikan – Kita menuju masyarakat yang adil dan makmur – Kita berantas kemis
kinan – Kita menuju pemerintahan yang bersih – Dan lain-lain.
> Kalau ada seorang yang mengangkat barbel seberat 100 kilogram, itu bukan
sedang cari sengsara, tapi sedang pamer kekuatannya!
Kalau ada seorang yang memasuki hutan-hutan liar, itu bukan sedang pamer
keberanian, tapi sedang mencari minyak bumi!
Kalau ada seorang yang menceburkan dirinya ke laut, itu bukan sedang bunuh
diri, tapi sedang memburu benda-benda laut yang berharga!
============================================================
YESUS – ANAK ALLAH, adalah termasuk dalam jajaran KEALLAHAN[ILAHIAH].
YESUS, adalah OKNUM ILAHI yang kedua, setelah ALLAH BAPA.
YESUS, adalah ciptaan ALLAH yang pertama-tama, sebelum ALLAH menciptakan segala sesuatunya. Sebelum para malaikat diciptakan, YESUS sudah diciptakan sebagai yang terdahulu. Dan ALLAH menempatkan status YESUS itu sebagai ANAK
NYA - ANAK ALLAH!........................maka siapakah yang hendak menggugatNYA?!
Dan oleh sebab YESUS inilah maka ALLAH menciptakan langit dan Bumi beserta segala isinya, segala makhluk-makhluk, yaitu para malaikat, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, agar semuanya itu berada di dalam pengaturan-NYA. Karena itu YESUS juga disebut sebagai: PENGHULU MALAIKAT, PANGLIMA BALATENTA RA SORGAWI, dan TUHAN sekalian alam! Semuanya tanpa kecuali harus menyem- bah kepada YESUS, sebagai representasi penyembahan kepada ALLAH....................
mungkin oleh sebab derajat ALLAH – YAHWE, terlampau tinggi untuk berurusan secara langsung dengan ciptaan-NYA, karena itu digunakan “PERANTARAAN.”
Alkitab katakan bahwa tidak ada seorangpun yang tahan “memandang” cahaya kemilau kemuliaan ALLAH. Semua yang memandang ALLAH secara langsung akan rebah – mati!.................bukan semata-mata karena dosa, tapi karena konsep: “di hadapan ‘hidup’ tidak ada hidup.” – di luar “hidup” adalah tidak ada hidup! Di luar ALLAH tidak ada yang lainnya!
Musa saja hanya diperlihatkan bagian “punggung”-NYA, untuk dikatakan sebagai
pertemuan “muka dengan muka” dengan ALLAH. Dan bangsa Israel harus terpaksa
menyelubungi mukanya manakala memandang wajah Musa yang berkilau-kilauan setelah pertemuan dengan ALLAH itu. Hanya pantulannya saja orang sudah tidak tahan melihatnya!
Nah, Alkitab menuliskan bahwa YESUS-lah yang diberi “kuasa” oleh ALLAH untuk menciptakan segala sesuatunya. Diberikan suatu “daya cipta” untuk menciptakan apa saja yang dikehendaki-NYA! Karena itu kita tetap menempatkan ALLAH BAPA – YAHWE, sebagai KHALIQ PENCIPTA, bukan “melulu” YESUS! Kita mengatakan:
“Oleh DIA [YESUS] segala sesuatu dijadikan.” Ini bukan semata-mata YESUS saja!
Dan kita menghormati YESUS bukanlah semata-mata YESUS-NYA, tetapi kita meng
hormati segala keputusan dan ketetapan yang ALLAH buat, tanpa memperbincangkan
NYA.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
AGAMA DUNIA ATAU AKHIRAT ATAU KEDUANYA
Bersiap-siaplah dengan obat sakit kepala! Sebab topik ini benar-benar akan mendepak Islam dari medan keagamaan.
Islam itu agama Duniawi atau agama Sorgawi atau Dunia-Akhirat? Dan saya tahu bahwa sebagaimana biasanya orang serakah, selalu suka memilih yang sebanyak-banyaknya. Anda pasti akan dengan antusias, mata berbinar-binar penuh harap, hati berdebar-debar kayak sedang jatuh cinta dan dengan spontan tanpa mikir-mikir lagi, pasti jawaban anda adalah: Dunia-Akhirat! Nah, benarkan dugaan saya?! Karena itu ijinkan saya dengan segala kerendahan hati untuk ketawa ngakak, katanya: Hua..ha.. ha...ha................ Sebab untuk kesekian kalinya secara terpaksa saya membuat anda kecewa. Kecewa berat sehingga anda pasti akan mengumpat habis: “Diamput nomor-nya terbalik!” Karena itu pula terpaksa saya ketawain lagi: Hua...ha..ha...ha...ha.......
Sebab BAPA kita: YAHWE, telah terlanjur memberikan konsep Dunia Akhirat itu un-tuk bangsa atau “risalah” Yahudi. Agama Dunia-Akhirat itu adalah agama Yahudi. Mulai dari mulanya hingga hari dan detik ini, konsep itu masih tetap bisa kita lihat ada pada mereka.
Jika mereka beribadah dengan baik [bukan benar] kepada ALLAH, maka kehidupan mereka akan diberkati dengan kekayaan material dan perlindungan-perlindungan. Ta pi jika mereka melalaikan ALLAH, maka hukuman ALLAH akan bisa mereka rasa kan secara langsung, yaitu berupa kekalahan, ketertindasan dan kemelaratan. Dan konsep ini berlaku secara pribadi/perorangan maupun secara nasional. Doa Musa
yaitu doa berkat dan kutuk dan doa Salomo ketika mentahbiskan Bait Suci di Yerusa lem itulah yang seolah menjadi dasar perjanjian antara Israel terhadap ALLAH-nya.
1Raja-raja 8:33-52: “ Apabila umat-Mu Israel terpukul kalah oleh musuhnya
karena mereka berdosa kepada-Mu, kemudian mereka
berbalik kepada-Mu dan mengakui nama-Mu, dan mereka
berdoa dan memohon kepada-Mu di rumah ini,
maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan
mengampuni dosa umat-Mu Israel dan mengembalikan
mereka ke tanah yang telah Kauberikan kepada nenek
moyang mereka.
Apabila langit tertutup, sehingga tidak ada hujan, sebab
mereka berdosa kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat
ini dan mengakui nama-Mu dan mereka berbalik dari
dosanya, sebab Engkau telah menindas mereka,
maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan
mengampuni dosa hamba-hamba-Mu, umat-Mu Israel, --
karena Engkaulah yang menunjukkan kepada mereka
jalan yang baik yang harus mereka ikuti--dan Engkau
kiranya memberikan hujan kepada tanah-Mu yang telah
Kauberikan kepada umat-Mu menjadi milik pusaka.
Apabila di negeri ini ada kelaparan, apabila ada penyakit
sampar, hama dan penyakit gandum, belalang, atau
belalang pelahap, apabila musuh menyesakkan mereka di
salah satu kota mereka, apabila ada tulah atau penyakit
apapun,
lalu seseorang atau segenap umat-Mu Israel ini memanjat
kan doa dan permohonan di rumah ini dengan menadah
kan tangannya--karena mereka masing-masing mengenal
apa yang merisaukan hatinya sendiri--
maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga,
tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya
mengampuni, bertindak, dan membalaskan kepada setiap
orang sesuai dengan segala kelakuannya, karena engkau
mengenal hatinya--sebab Engkau sajalah yang mengenal
hati semua anak manusia, --
supaya mereka takut akan Engkau selama mereka hidup
di atas tanah yang telah Kauberikan kepada nenek
moyang kami.
Juga apabila seorang asing, yang tidak termasuk umat-
Mu Israel, datang dari negeri jauh oleh karena nama-Mu,
-sebab orang akan mendengar tentang nama-Mu yang
besar dan tentang tangan-Mu yang kuat dan lengan-Mu
yang teracung--dan ia datang berdoa di rumah ini,
maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga,
tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya
bertindak sesuai dengan segala yang diserukan kepada-
Mu oleh orang asing itu, supaya segala bangsa di bumi
mengenal nama-Mu, sehingga mereka takut akan Engkau
sama seperti umat-Mu Israel dan sehingga mereka tahu,
bahwa nama-Mu telah diserukan atas rumah yang telah
kudirikan ini.
Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan
musuhnya, ke arah manapun Engkau menyuruh mereka,
dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan
berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang
telah kudirikan bagi nama-Mu,
maka Engkau kiranya mendengarkan di sorga doa dan
permohonan mereka dan Engkau kiranya memberikan
keadilan kepada mereka.
Apabila mereka berdosa kepada-Mu--karena tidak ada
manusia yang tidak berdosa--dan Engkau murka kepada
mereka dan menyerahkan mereka kepada musuh,
sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri musuh
yang jauh atau yang dekat,
dan apabila mereka sadar kembali dalam hatinya di
negeri tempat mereka tertawan, dan mereka berbalik,
dan memohon kepada-Mu di negeri orang-orang yang
mengangkut mereka tertawan, dengan berkata: Kami
telah berdosa, bersalah, dan berbuat fasik,
apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap
hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh
yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka
berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka
yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka,
ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah
kudirikan bagi nama-Mu,
maka Engkau kiranya mendengarkan di sorga, tempat
kediaman-Mu yang tetap, kepada doa dan permohonan
mereka dan Engkau kiranya memberikan keadilan
kepada mereka.
Engkau kiranya mengampuni umat-Mu yang telah
berdosa kepada-Mu, mengampuni segala pelanggaran
yang dilakukan mereka kepada-Mu, dan kiranya
Engkau membuat mereka menjadi kesayangan orang-
orang yang mengangkut mereka tertawan, sehingga
orang-orang itu menyayangi mereka,
sebab mereka itu umat-Mu dan milik kepunyaan-Mu
yang telah Kaubawa keluar dari Mesir dari tengah-
tengah dapur peleburan besi.
Hendaklah mata-Mu terbuka terhadap permohonan
hamba-Mu dan terhadap permohonan umat-Mu Israel
dan hendaklah Engkau mendengarkan mereka seberapa
kali mereka berseru kepada-Mu.”
Sama sekali nggak cocok jika Islam menyatakan dirinya sebagai agama Dunia-Akhir at, sebab kenyataannya walaupun orang Islam berbuat kesalehan yang bagaimanapun rupanya, jika dia miskin ya masih tetap miskin. Dan sejahat apapun yang orang laku kan, jika dia nasibnya memang kaya, maka dia masih tetap juga kaya. Maksudnya, ti dak ada pahala dan ganjaran yang bersifat seketika yang bisa dirasakan sebagai sebab akibat dari hubungan keagamaannya.
Hanya di film-film sinetron saja hal itu bisa kita lihat seseorang diberkahi atau mene rima kutukan ALLAH. Sementara dalam kehidupan nyatanya tidak demikian.
Selanjutnya, secara nalarnya seharusnya memang sudah tidak ada lagi agama Dunia- Akhirat itu. Sebab itu hanya berlaku di masa “promosi” saja, ketika sebuah perusaha an baru memperkenalkan dirinya. Sehingga orang bisa mendapatkan harga discount disertai dengan hadiah-hadiah. Itu terjadi di zaman Taurat, di mana ALLAH mulai memperkenalkan diriNYA kepada manusia, dimulai dari ketika perjalanan di Padang Gurun dari Mesir ke tanah Palestina, di mana ALLAH mendemonstrasikan Kebesaran NYA melalui berbagai tanda-tanda ajaib/mujizat yang luar biasa – ketika itu.
Lagi pula agama Dunia-Akhirat itu bukanlah agama yang benar atau yang sebenar nya. Itu adalah agama yang tidak bermutu, karena memperlakukan manusia sebagai kanak-kanak. Segala sesuatunya harus didorong dengan hadiah-hadiah dan hukuman –hukuman, bukan melalui cara-cara pengertian [kesadaran].
Orang beramal atau menolong sesama landasannya adalah pahala, bukan perikema nusiaan atau kasih sayang. Orang sembahyang landasannya adalah pahala, bukan kesadaran hubungan Pencipta dengan ciptaanNYA.
Tapi untuk di zaman Perjanjian Lama [Taurat] itu adalah agama kemuliaan, karena memang masih sesuai untuk di zaman itu. Sebagaimana hadiah-hadiah atau promosi-promosi yang sesuai untuk masa kanak-kanak atau ketika sebuah perusahaan masih dalam tahap promosi. Tapi untuk zaman Perjanjian Baru [Kristen] itu sudah tidak berlaku lagi. Zaman Kristen adalah zaman agama Akhirat. Segala hal keduniawian harus dilucuti dalam Kekristenan. Kekristenan tidak mencanangkan kehidupan untuk di dunia ini, melainkan semata-mata hanya untuk urusan kerohanian/moral atau masalah akhirat. Ini konsep yang sudah sangat jelas tertuliskan di dalam Alkitab[Injil]
saya sudah membahas masalah ini dalam berbagai file saya.
Jadi Kekristenan tidaklah identik dengan penampilan gereja-gereja, pendeta-pendeta maupun umat Kristen yang sekarang ini berhamburan dengan material, yang begitu pameran kemewahan dan gaya hidup yang “waah.” Mereka itu bukan Kristen! Tapi agama palsu!
Pendeta-pendeta mereka setiap Minggu berteriak-teriak lantang mengumbar janji-janji “berkat” yang sama sekali tidak ada dalam Injil! Berhati-hatilah dengan omong an gombal mereka! Mereka itu Pendusta besar!
Nah, sekarang saya yang bingung mengatur tempat untuk agama Muslim. Mau saya taruh di bagian yang mana? Kecuali agama: Duniawi saja yang masih kosong! Tapi dibilang kosongpun juga sangat tidak benar, sebab di sini sudah terisi agama-agama penyembah berhala, penyembah patung-patung dan Setan-setan. Apa mau Muslim saya jadikan satu dengan Hindu-Budha? Bagaimana, mbak Dewi?!
KALAU CIPTAAN BUKAN ALLAH
Ada yang mengomentari tulisan saya: “YESUS MENJADI MANUSIA – KEMULIAAN” dengan berkata: “Kalau ciptaan berarti YESUS bukan ALLAH!”
Lha yang mengatakan YESUS itu ALLAH, ya siapa?! Apa anda kelewatan membaca tulisan saya: bahwa YESUS itu tidak bersilsilah ALLAH?! Bahwa YESUS itu bukan ALLAH, bukan termasuk ALLAH?! Bahwa kalau kucing ya nggak pernah menjadi Harimau, atau tikus ya nggak pernah menjadi buaya?!
Bahwa konsep demikian itu sudah sebelas tahun ini saya imani demikian!
Jadi sekali lagi: Apakah YESUS itu ALLAH? Bukan! Sama sekali bukan ALLAH dan bukan pula ANAK ALLAH! Benar kata anda bahwa ALLAH itu tidak mempunyai anak. Saya setuju 100% tanpa perbantahan. Saya setuju pula jika yang mengatakan ALLAH berjumlah TIGA itu adalah golongan Kristen/Nasrani, dan pandangan demiki
an itu keliru atau sesat. Saya setuju sekali itu! Jelas?!
Pertanyaan penguji berikutnya adalah: “Jika YESUS cuma disebut sebagai ANAK ALLAH, apakah lalu YESUS itu menjadi ALLAH?” – Apakah kalau seekor Tikus kita anggap Kucing itu bisa mengubah Tikus itu menjadi seekor Kucing? Begitukan maksud pertanyaan anda?
Jawaban saya adalah: YESUS masih tetap bukan ALLAH hanya oleh sebab DIA dianggap atau disebut ANAK ALLAH. Tikus ya masih tetap Tikus, Kucing ya masih tetap Kucing. Sampai di sini tidak ada sesuatu apapun yang “berubah” mengenai diri YESUS. Jelas?!
Sekarang kita masuk ke pertanyaan yang berikutnya; berhati-hatilah di sini:
“Apakah anggapan atau sebutan ANAK ALLAH itu bisa mengubah perlakuan ALLAH terhadap diri YESUS?” Nah, di sinilah YESUS itu berubahnya! Bahwa oleh anggapan “ANAK ALLAH” maka YESUS benar-benar MENIKMATI fasilitas yang sempurna atau sepenuhnya sebagai KELUARGA ALLAH. Secara fisik YESUS masih tetap YESUS yang dulu, tapi secara perlakuan atau fasilitas, YESUS adalah ALLAH – ANAK ALLAH!
Dalam hal “perlakuan” YESUS benar-benar menikmati perlakuan sebagai “ANAK KANDUNG ALLAH” – bukan diperlakukan sebagai “ANAK TIRI ALLAH.” Bisa dimengerti?!
Saya pernah mendengar orang bercerita tentang sebuah keluarga sinting, yang saking kepinginnya mempunyai anak perempuan, karena ke-7 anaknya laki-laki semuanya, maka anak mereka yang bungsu mereka perlakukan sebagaimana anak perempuan.
Pakaian, mereka kenakan pakaian perempuan. Pergaulan mereka gaulkan dengan teman-teman yang perempuan. Mainan, mereka belikan boneka. Sehingga akhirnya anak laki-laki itu ketika dewasanya benar-benar menjadi banci. – Jangan ditiru lho!
Sekarang saya ajak anda masuk ke pembicaraan yang lebih dalam lagi; bahwa sesungguhnya ALLAH tidak pernah “ada” kalau tidak ada YESUS! Bahwa keberada an ALLAH baru mulai diperhitungkan sejak keberadaan YESUS! Bahwa segala sifat-sifat ALLAH tidak pernah ada; seperti: Pencipta, Mahakuasa, Mahabesar, Maha pe ngasih, dan lain-lainnya, kalau tidak ada YESUS! Lho koq bisa?! Tambah bingung anda! Biar aja! Biar edan koq!
Saudaraku, kita semua memang dilahirkan sebagai manusia. Bahwa sejak lahir kita adalah memang manusia. Tapi sesungguhnya “kapankah” kita ini menjadi manusia yang sebenarnya? Manusia yang sempurnanya? Kapan itu?
Yah, kita baru sempurna sebagai manusia adalah ketika “bayi pertama” kita lahir dan menangis: Ooweekkk!
Ketika masih perjaka kita memang manusia, tapi belum lengkap, sebab “tulang rusuk” kita masih belum kembali ke kita [perempuan – tulang rusuk laki-laki]. Bagian tubuh kita masih belum lengkap, bukan?! Nah, ketika kita sudah beristri kita memang sudah manusia, tapi tetap masih juga belum sempurna. Sebab “tanda” penyatuan kembali tulang rusuk kita masih belum ada; masih belum ditandai. Tapi manakala anak kita lahir, di saat itulah kita melihat “hasil” penyatuan suami-istri kita itu. Sebab di situ [di bayi itu] sebagian dari rupa dan sifat-sifat kita ada; rupa dan sifat suami ada, rupa dan sifat istri ada juga di bayi kita itu.
Di saat itulah status kita menjadi sempurna juga: Bukan cuma laki-laki saja, tapi kita adalah suami, ayah, bapak [orang akan memanggil kita: bapak], orang yang dewasa, kepala keluarga, pelindung, tulang punggung, dan lain-lainnya.
Lalu, disaat manakah sifat kasih kita itu “ada?”
Itu terjadi pada saat si-bayi itu matanya berbinar-binar kegirangan manakala melihat kehadiran kita, ayahnya, dan bayi itu mau kita gendong. Itu tandanya bahwa si bayi itu sudah tidak asing lagi dengan bapaknya. Bayi itu sudah menikmati aliran kasih sayang anda dan merasa aman terhadap anda.
Jadi, kalau tidak ada anak, maka siapakah yang akan mengakui kita: bapak?! Kalau anak tidak benar-benar menikmati kasih sayang kita, maka dari manakah modalnya anak itu untuk berkata bahwa kita ini mempunyai kasih?!
Kalau ALLAH hanya sendirian aja, maka siapakah yang akan menganggapnya ALLAH?! Kalau ALLAH tidak menciptakan apa-apa, maka siapakah yang akan menyebutNYA: PENCIPTA?! Siapa pula yang akan mengatakan DIA itu ada?!
Mungkin ALLAH sudah hidup jutaan atau bahkan milyaran tahun sebelum YESUS diciptakan. Tapi usia itu takkan pernah ada artinya apa-apa dan takkan masuk dalam perhitungan jika belum ada YESUS. Oleh kehadiran YESUS-lah maka keberadaan ALLAH menjadi titik awal perhitungan tahun-tahun. Secara resmi ALLAH menjadi ALLAH. Sebab ada yang mengakuiNYA, sebelumnya ‘kan nggak ada yang mengakui itu?!
Mengapa koq harus YESUS? Sebab yang diangkat sebagai ANAK ALLAH adalah YESUS, bukan kita. Kita ‘kan “anak ALLAH” yang dicangkokkan?! Bukan cabang yang aslinya?! Karena itu sekalipun kita juga disebut sebagai “anak-anak ALLAH”, namun fasilitasnya jelas berbeda dengan yang YESUS nikmati. Sebab YESUS adalah yang sulung dari banyak saudara – kata Paulus.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
KEKUATAN DIBALIK KELEMAHAN
[Maaf, ini hanya analogi saja]
Perempuan? Menutup pintu mobil saja: “cekelik” – nggak bisa mantap terkunci. Kalau berjalan? Seekor semut sudah nyampai liangnya, seorang perempuan masih di tengah jalan. Kalau berias diri? Seorang yang bepergian dari Sabang sudah mencapai Merauke, seorang perempuan masih sedang mengecat kukunya. Begitu lemah! Tapi tunggu dulu! Sebab sekeluar perempuan itu dari merias dirinya sedemikian rupa, sepuluh orang raja sedang bersembah sujud sambil merengek-rengek cintanya. Nah, mau ngomong apa kita?! Kalau secara fisik sih agaknya benar bahwa perempuan itu umumnya lemah. Tapi kalau kita menggunakan kacamata 3 Dimensi “cinta” seperti di atas, justru kita seringkali mendapati perempuan itu berada dalam kekuatan yang sesungguhnya.
Demikian halnya dengan YESUS, ANAK ALLAH, yang menjelma menjadi manusia. Mata kita melihat bahwa peristiwa itu merupakan suatu penghinaan terhadap diri dan pribadi ALLAH. Masakan ALLAH digambarkan ke dalam diri seorang manusia, yang serba lemah pula?!
Saudaraku, seandainya tidak pernah ada Muhammad dengan agama Islamnya, maka kita takkan kesulitan seperti sekarang ini untuk menerima ANAK ALLAH yang menja di manusia ini. Tapi oleh adanya Muhammad dengan agama Islamnya yang menyebar kan suatu konsep bahwa yang demikian itu kekafiran, maka mau tak mau pikiran kita menjadi terbentuk ke konsep itu dan menganggapnya sebagai suatu kebenaran.
Padahal kalau kita mau melihat peristiwa itu secara lebih mendalam lagi, di mana Alkitab menceritakan dan mencatat kemenangan-kemenangan YESUS, manakala dicobai Iblis di Padang Gurun; pada saat kelaparan karena puasa 40 hariNYA, dan Iblis mencobai dengan menyuruhNYA menciptakan roti dari batu untuk makanan NYA, YESUS menunjukkan “kekuatan” NYA di dalam menahan lapar lebih lama lagi dengan menolak diriNYA di dekte oleh Iblis.
Selanjutnya, ketika Iblis menawarkan seluruh dunia kepadaNYA, jika IA mau me nyembah Iblis, bukankah YESUS menunjukkan “kekayaan”NYA, ketika IA menolak tawaran tersebut? Bahwa YESUS menyadari diriNYA-lah yang Pemilik dari segalanya , koq Iblis hendak menipuNYA seolah-olah seluruh dunia ini miliknya.
Begitu pula ketika IA dihina dan disalibkan, justru YESUS masih sanggup memberi kan kelebihan dari yang diminta oleh musuh-musuhNYA itu. Musuh-musuhNYA yang seharusnya dibalasNYA dengan pukulan, malah YESUS sanggup mendoakan pengam punan kepada BAPANYA.
Nah, jika di dalam yang kita anggap kehinaan itu kita menemukan kemuliaan KEILAHIANNYA, di mana ketika IA dicobai IA tidak berbuat dosa, di dalam ajaran-ajaranNYA yang mengandung nilai-nilai KEILAHIAN dan di dalam ke seluruhan tabiatNYA yang tidak bercacat cela, masakan kehinaan itu masih sanggup menengge lamkan kemuliaan KEILAHIANNYA?!
Bahwa KEILAHIAN YESUS ketika sebagai manusia, tidak IA nyatakan secara fisik melalui dimensi ruang dan waktu, tetapi secara rohaniahNYA kita melihat bahwa konsep akal-budiNYA sudah di luar dimensi ruang dan waktu.
PEDANG TERHUNUS COCOK UNTUK SAYA
Sebagai orang yang dilahirkan di Indonesia, siapa sih yang belum mengenal pak Brewok?! Dan siapa sih yang nggak ketakutan melihat goloknya yang mengkilat?!
Belum lagi mainan merconnya yang: “door....door!”
Saya kira semua “anak-anak” pasti lari ketakutan kayak dikejar Setan. Tapi seorang yang sudah dewasa, ngerti, sebab sebagai laki-laki yang sudah akil balig, dia juga bisa pelihara “brewok” itu. Dan jikapun pipinya tidak ditumbuhi brewok,
kita ‘kan masih bisa beli brewok itu sekalian dengan topeng monyetnya. Di perempatan-perempatan jalan banyak orang yang jual itu.
Jadi, apanya lagi yang perlu dirisaukan?!
Soal Kuda Kepang yang kesurupan makan beling[kaca]?! Lho, itu ‘kan malah tontonan yang menarik?! Orang malah mendekat, bukannya lari!
Soal apa lagi?! Bom?! Mana mempan saya di bom?! Lihat aja, ‘kan bom-nya yang hancur berkeping-keping?!
Kayak orang yang nggak mikir dan belum mikir aja kalau saya ini takut sama anda! Takut mati?! Bodoh itu! Nggak usah pak Brewok juga bisa mati. Apa beda
nya?! Hey, siapa yang mengangkat dan menganggap engkau sebagai ALLAH?!
Anda edan, ya?! Koq bisa mikir saya ketakutan dengan ancaman yang cuma kayak gitu saja?!
Keliru sekali anda! Sebab orang yang sudah hidup dalam “hakekat” kayak saya begini ini, dia justru akan lebih senang bisa mati di tangan anda, seorang yang bekerja atas nama suatu agama, daripada mati ketubruk mobil.
Nah, apakah anda ingin tahu kelemahan saya; dalam situasi yang bagaimanakah saya ini akan ketakutan? Saya kasih tahu! Saya pasti akan menjadi lemah dan ketakutan apabila anda bisa menggugurkan tulisan saya: “Daniel-Wahyu.” Koq bisa seremeh itu?! Lho, ini bukan soal yang remeh! Ini soal spirit; soal iman! Bahwa kekuatan keberanian saya yang sekarang ini, terjadi oleh sebab keimanan saya terhadap kebenaran. Karena itu kalau apa yang saya anggap kebenaran itu sudah meragukan, maka sayapun pasti akan diliputi oleh kebimbangan – kehilangan pegangan.
Tapi kalau kebenaran yang saya imani itu semakin kokoh, maka semakin kokoh pula keberanian saya terhadap segala bentuk ancaman. Dan asal anda tahu saja, bahwa ancaman-ancaman anda ini justru semakin membantu saya mencapai puncak keberanian saya. Menjadi semakin sempurna keberanian saya.
Logikanya?
Sederhana sekali; coba seandainya anda sanggup mendebat “Daniel-Wahyu” itu, nggak mungkin anda akan mengambil jalan pintas: main ancam-ancaman seperti ini, bukan?! Tapi, karena dongkol yang nggak tersalurkanlah, maka anda menjadi kesurupan seperti ini. Karena itu, efeknya bagi saya justru: ketawa ngakak! Hua...ha...ha...ha......!
Selanjutnya, wong namanya brewok itu musuhnya adalah pisau cukur. Jadi, anggap aja brewoknya sudah dicukur, ‘kan sudah nggak seram lagi!
Dan himbauan kepada umat Kristen; JANGAN TAKUT! Meskipun jumlah kita kecil dan sedikit serta dalam posisi yang amat lemah, tapi kita sesungguhnya sangat besar dan sangat kuat. Sebab ALLAH kita: YAHWE, adalah ALLAH YANG MAHABESAR, jauh lebih besar daripada allahnya mbak Dewi.
Bukankah allahnya mbak Dewi itu cuman satu, sedangkan ALLAH kita TIGA?
Dikeroyok oleh ALLAH kita apa nggak keok?! Hua...ha...ha...ha......!
Tapi kalau ada yang kecil nyalinya, segera pindah saja menjadi umat Islam. Siapkan saja uang Rp. 100.000,- untuk membeli sarung, peci, baju koko dan tasbih, serta ngurus KTP agama: Islam! Malah masih ada kembaliannya untuk beli rokok! Gampang sekali ‘kan?! Cuman Rp. 100.000,- an aja! Dan kalau juga nggak punya uang segitu, pinjam aja di Bank Syari’ah! Nggak kena bunga, koq, kecuali uang laba bagi hasil! Hua...ha...ha...ha......!
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Posting Komentar