19 April 2008

-Fitnah Film Fitna (It’s So Easy!)-

Oleh: White Jack
Kenapa ya film seperti ini membuat kita khawatir, membuat kita marah, membuat kita resah? Padahal mah...
Wilders Film ini jelas sekali menampakkan kebencian dan keawaman Geert Wilders terhadap Islam. Mulai dari ditampakkannya gambar karikatur Nabi Muhammad yang jelas-jelas menghina (yang menunjukkan kebenciannya), hingga penafsiran asal-asalan ayat-ayat suci Al-Qur`an (yang menunjukkan keawamannya) yang bahkan makhluk segoblok saya pun sangat mudah sekali tuk membantahnya.
Mulai dari penafsirannya di surat Al-Anfal ayat 60:
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya."
Ditafsirkan begini olehnya:
"Prepare for them whatever force and cavalry ye are able of gathering, to strike terror, to strike terror into the hearts of the enemies, of Allah and your enemies."
To strike terror?? Memangnya ada ya kalimat tersebut di dalam Al-Qur`an?
Bantahannya?? Gampang banget! Tinggal baca saja ayat selanjutnya. Gampang kan?
"Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah." (QS. Al-Anfal: 61)
Jadi, umat Islam hanya boleh menyerang apabila diserang. Tidak ada istilah teror di dalam Islam. Ayat yang di atas tersebut jelas sekali mengatakan demikian.
Toh kalau seandainya ada beberapa orang yang mengaku sebagai Muslim namun menimbulkan teror dimana-mana, maka sesungguhnya Allah berlepas diri dari mereka. Karena bukan itulah yang sesungguhnya Allah ajarkan kepada mereka. Dan sudah menjadi lagu lama bahwasanya tidak semua yang dilakukan oleh umat Muslim itu adalah karena perintah Allah meskipun mereka mengklaim bahwa itu adalah perintah Allah, karena tidak sedikit di antara Muslim zaman ini yang sering salah tafsir terhadap firman Allah, atau mungkin karena diperalat oleh oknum tertentu.
Bahkan anak segoblok saya pun begitu mudahnya membantah film ini. Film ini jelas-jelas menampakkan ketidak-kritisan si pembuat film. Bahkan film ini jelas-jelas menampakkan bahwa mungkin si pembuat film tidak pernah membaca Al-Qur`an secara utuh. Mungkin dia cuma copy-paste di Internet.
Kemudian di surat An-Nisa ayat 89:
"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolongmu hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka dimana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong."
Ditafsirkan begini olehnya:
"They but wish that ye should reject faith, as they do, and thus be on the same footing as they, so take not friends from their ranks until they flee in the way of Allah. But if they turn renegades, seize them and kill them wherever ye find them, and take no friends or helpers from their ranks."
Menurutnya, apabila seorang Muslim murtad, maka wajib dibunuh.
Bantahannya?? Gampang banget! Tinggal baca saja ayat selanjutnya. Gampang kan?
"Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian damai (suaka -red), atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya (tidak memihak -red). Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepada kamu, maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka." (QS. An-Nisa: 90)
Jadi, yang boleh ditawan dan dibunuh ini hanyalah mereka yang memang jelas-jelas memerangi Islam. Bukan keseluruhan non Muslim boleh ditawan dan dibunuh. Dan bukan pula yang murtad namun kemurtadannya tersebut tidak membuatnya ambisi tuk menyerang Islam. Di ayat yang saya sebutkan di atas, jelas sekali bahwa Allah melarang kita memerangi kaum yang memang tidak ingin berperang dengan kita. Bahkan ayat tersebut saat ini dijadikan landasan untuk hukum suaka.
Bahkan anak segoblok saya pun begitu mudahnya membantah film ini. Film ini jelas-jelas menampakkan ketidak-kritisan si pembuat film. Bahkan film ini jelas-jelas menampakkan bahwa mungkin si pembuat film tidak pernah membaca Al-Qur`an secara utuh. Mungkin dia cuma copy-paste di Internet.
Lalu ada lagi penafsiran yang super konyol dari Geert Wilders, dari surat Al-Anfal ayat 39:
"Dan perangilah mereka supaya jangan ada fitnah (gangguan -red) dan supaya agama (Islam) itu semata-mata untuk Allah."
Ditafsirkan begini olehnya:
"Fight them until there is no dissension, and the religion is entirely Allah's."
Dia katakan bahwa Islam adalah agama yang berambisi untuk menguasai dunia.
Bantahannya?? Coba tebak dimana hayo...? Gampang banget coy! Bantahannya ya ada di ayat itu juga! Tidak usah kemana-kemana!
"... Jika mereka berhenti (dari gangguan), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Anfal: 39)
Jadi, ayat tersebut sebenarnya belum selesai. Memang jelas sekali terlihat bahwa Geert Wilders sengaja memanfaatkan keawaman orang-orang tentang Islam untuk menipu, dengan cara memotong-motong ayat demi mewujudkan hawa nafsunya.
Bantahan lengkap terhadap kekonyolan Geert Wilders bisa kita baca di ayat sebelumnya:
"Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu. Dan jika mereka kembali lagi (kafir dan memerangi), sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang terdahulu." (QS. Al-Anfal: 38)
Bahkan anak segoblok saya pun begitu mudahnya membantah film ini. Film ini jelas-jelas menampakkan ketidak-kritisan si pembuat film. Bahkan film ini jelas-jelas menampakkan bahwa mungkin si pembuat film tidak pernah membaca Al-Qur`an secara utuh. Mungkin dia cuma copy-paste di Internet.
Kemudian ada lagi penafsiran yang benar-benar mentertawakan logika dari Geert Wilders dari surat An-Nisa ayat 56:
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Ditafsirkan begini olehnya:
"Those who have disbelieved our signs, we shall roast them in fire. Whenever their skins are cooked to a turn, we shall substitute new skins for them, that they may feel the punishment; Verily Allah is sublime and wise."
Ini sungguh ketakutan yang amat sangat konyol yang ditunjukkan oleh Geert Wilders. Apakah dia meyakini bahwa Islam itu adalah agama yang benar? Jikalau dia tidak meyakini, lantas kenapa dia kutip ayat ini?
Logikanya begini... Andai Islam ini bukanlah agama yang benar, maka tidaklah masalah Tuhan mengancam azab ini dan itu di dalam Al-Qur`an lantaran apabila Islam itu bukanlah agama yang benar. Karena apabila Islam bukanlah agama yang benar, berarti Islam ini bukanlah wahyu Tuhan. Dan kalau bukan wahyu Tuhan, maka segala ancaman di hari akhirat nanti menjadi tidak berarti dan tidaklah perlu untuk diperdebatkan. Karena ketidak-benaran suatu agama membawa konsekuensi kepada ketidak-mungkinan azab yang telah diancam. Jadi, buat apa dijadikan masalah? Yang dijadikan masalah seharusnya adalah yang ada hari ini, bukan yang ada di hari akhirat nanti yang sifatnya sendiri masih imajiner.
Lagipula, bukankah semua agama seperti itu? Bukankah agama Nasrani juga demikian? Bukankah agama Hindu juga demikian? Bukankah agama Budha juga demikian? Bukankah agama Yahudi juga demikian? Bukankah semua agama di dunia ini mengancam neraka kepada yang tidak mau memeluknya? Apakah Geert Wilders mengajak kita kepada komunisme?
Dan satu hal lagi mengenai penafsiran Geert Wilders, jelas ini menunjukkan keawamannya sama sekali mengenai ilmu kedokteran. Coba kita perhatikan lagi ayat tersebut.
"... Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab...."
Dahulu orang berpikir bahwa rasa sakit hanyalah bersumber dari otak tanpa melibatkan kulit sama sekali. Hingga akhirnya pada abad ke-20, ilmuwan berhasil menemukan bahwa ternyata di dalam kulit juga terdapat reseptor rasa sakit yang apabila reseptor itu hilang maka hilanglah segala rasa sakit yang bersumber dari kulit.
"... Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab...."
Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu Epidermis, Dermis dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio Grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien.
Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persepsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat Dia menyiksa hamba-Nya yang kafir supaya hamba-Nya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah.
Subhanallah! Al-Qur`an telah berbicara tentang reseptor rasa sakit di kulit 14 abad sebelum manusia menemukannya. Ini adalah salah satu dari sekian banyak bukti bahwa Al-Quran adalah wahyu Tuhan, bahwa Islam adalah agama yang benar. Dan inilah yang menyebabkan seorang ahli Farmakologi Thailand, Profesor Tajaten Tahasen (Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand) beserta 5 orang mahasiswanya masuk Islam.
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur`an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagimu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?" (QS. Fushshilat: 53)
Maka berimanlah apabila telah jelas bagi Anda tentang kebenaran Islam.
"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai. Kekal mereka di dalamnya selama-lamanya. Mereka di dalamnya mempunyai istri-istri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman." (QS. An-Nisa: 57)
Tak ada ruginya toh apabila kita beriman kepada keyakinan yang benar? Yang rugi itu apabila kita sudah beriman kepada keyakinan yang benar, namun tetap diazab ke dalam neraka. Kalau Islam demikian (sudah masuk Islam secara keseluruhan namun tetap masuk neraka), barulah kita boleh protes.
Bahkan anak segoblok saya pun begitu mudahnya membantah film ini. Film ini jelas-jelas menampakkan ketidak-kritisan si pembuat film. Bahkan film ini jelas-jelas menampakkan bahwa mungkin si pembuat film tidak pernah membaca Al-Qur`an secara utuh. Mungkin dia cuma copy-paste di Internet.
Film ini konyol sekali. Dan hanya orang-orang yang tidak pernah memperhatikan Al-Qur`an saja yang bisa tertipu dengan film ini.
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur`an ataukah hati mereka terkunci?" (QS. Muhammad: 24)
"Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu (dengan film salah satunya -red), maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu'min." (QS. Al-Anfal: 62)
Film tersebut dibuat dengan menampilkan tafsiran yang terkesan mengerikan, kemudian menampilkan tayangan yang seolah-olah menunjukkan kebenaran tafsir tersebut. Siapapun bisa seperti itu. Saya pun bisa saja mencari-cari ayat-ayat di Injil, kemudian memotong-motongnya sedemikian rupa hingga terkesan mengerikan, kemudian menampilkan tayangan-tayangan tentang kekejian penjajah Belanda dan invasi Amerika di Afghanistan dan Irak seolah-olah menunjukkan kebenaran tafsir saya, seolah-olah yang mereka lakukan itu adalah wujud pelaksanaan firman Tuhan yang termaktub di dalam Injil. Siapapun bisa toh? Namun, apakah cara tersebut benar?
Sebagaimana Geert Wilders yang mengkutip sebuah ayat Al-Qur'an, surat Muhammad ayat 4:
"Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir, maka pancunglah batang leher mereka."
Sangat terlihat mengerikan memang sepenggal ayat ini. Kemudian ditambah lagi bumbu-bumbu dari Geert Wilders berupa tayangan-tayangan pemancungan dan pembunuhan yang mendukung penafsirannya. Ditambah lagi dengan kutipan-kutipan ceramah dari "aktor-aktor" di sana seolah-olah mendukung penafsiran ala Geert Wilders ini.
Padahal yang dimaksud dengan orang-orang kafir di ayat tersebut adalah orang-orang kafir yang memerangi, yang di medan perang, berdasarkan kesepakatan para mufassir (ahli tafsir).
Dan padahal kalau kita baca ayat tersebut mulai dari ayat 1, kita akan menemukan secara gamblang bahwa orang-orang kafir yang dimaksud ayat tersebut bukanlah seluruh orang kafir, melainkan sebagian saja.
"Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menghapus perbuatan-perbuatan mereka." (QS. Muhammad: 1)
Yaitu yang menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, dari dakwah, dari mempelajari Islam, dari berbaik sangka kepada Islam. Orang-orang yang kafir dan memerangi Islam. Tidak hanya sekedar kafir.
Jelas, cara propaganda seperti ini siapapun bisa melakukannya. Anda pun bisa. Semuanya bisa. Benar-benar gampang sekali apa yang dilakukan Geert Wilders ini.
"Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang sesat." (QS. Muhammad: 3)
Tentang kutipan-kutipan ceramah dari "aktor-aktor" yang ada di film tersebut, hal tersebut bisa dengan mudahnya direkayasa. Misalkan apabila saya mengatakan, "Semua harus menyeberang sungai! Kecuali para wanita dan anak-anak." Kemudian disampaikan kepada yang lain, "Semua harus menyeberang sungai!" Tentunya artinya akan berbeda jauh bukan? Padahal kutipan tersebut benar dari saya namun belum selesai seluruh maksudnya.
Dan misalkan saya katakan, "Semua penghuni rumah ini harus dibantai!" Dan yang saya maksudkan bukanlah manusia melainkan tikus, karena rumah yang saya maksudkan itu adalah rumah tikus. Namun apabila disiarkan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab, yang tidak menjelaskan asal-usul perkataan saya tersebut, tentunya maknanya akan jauh berbeda bukan?
Bahkan anak segoblok saya pun begitu mudahnya membantah film ini. Film ini jelas-jelas menampakkan ketidak-kritisan si pembuat film. Bahkan film ini jelas-jelas menampakkan bahwa mungkin si pembuat film tidak pernah membaca Al-Qur`an secara utuh. Mungkin dia cuma copy-paste di Internet.
Kepada Geert Wilders: Belajarlah berpikir kritis sebelum akhirnya Anda membuat film.
To Geert Wilders: Please learn to think critically before you make a movie at last.
Voor Geert Wilders: Denk kritisch na voordat je een film maakt
Kepada Muslim: Tenanglah. Jangan mudah terpancing. Jangan mudah terpancing emosi hingga akhirnya melakukan tindakan-tindakan anarki seperti merusak pagar konsulat Belanda kemudian membakar benderanya. Jikalau kita tidak setuju dengan pemikiran Wilders, maka tunjukkanlah dengan sikap kita. Bukankah itu lebih baik? Sebagaimana para generasi Muslim terdahulu (Salaf), generasi panutan kita, yang mana tidak banyak berkoar tentang keindahan Islam, namun non Islam dapat melihat keindahan Islam secara jelas dari keindahan akhlak mereka sehari-hari. Anarkisme hanya akan menimbulkan persepsi bahwa apa yang disampaikan oleh Geert Wilders di filmnya adalah benar.
Hmmm... Saya heran dengan model penafsiran Wilders yang menurut saya wildy ini. Kok model penafsirannya mirip model penafsiran Amrozy CS ya? Jangan-jangan Amrozy CS satu pesantren nih dengan Wilders? Saudara seperguruan :p
Atau jangan-jangan yang mengajari Amrozy CS untuk melakukan teror itu…, Wilders CS?
Pasalnya, saya tidak menemukan penafsiran demikian di kitab-kitab Ulama Salaf (shahabat dan generasi selanjutnya yang mengikutinya (tabi'in dan tabi'ut tabi'in)) dan Ulama-Ulama yang bermanhaj Salaf. Padahal Salaf-lah yang paling paham dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah, sebagaimana sabda Rasul SAW:
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para shahabat), kemudian (generasi) yang datang sesudah mereka (tabi'in), kemudian (generasi) yang datang sesudah mereka (tabi'ut tabi'in), lalu akan datang suatu kaum yang mana persaksian salah seorang diantara mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya." (HR. Al-Bukhari, no. 2652 dan Muslim, no. 2533)
"Umatku akan menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika seseorang dari mereka menyetubuhi Ibunya secara terang-terangan, seseorang dari umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga." Kami (para shahabat) bertanya, "Yang mana yang selamat?" Rasulullah SAW menjawab, "Yang mengikutiku dan para shahabatku (tabi'in dan tabi'ut tabi'in serta siapa saja yang bermanhaj dengan manhaj mereka (salaf))." (HR. At-Tirmidzi, no. 2565. Juga diriwayatkan dengan kalimat yang sama oleh Abu Salamah dan Abu Hurairah dalam Kitab Al-Fitan dari Sunan Ibnu Majah, no. 3981)
Maafkan saya apabila ada kata-kata yang salah. Yang benar datangnya dari Tuhan, sedangkan yang salah adalah kekhilafan saya pribadi.
"Tidak ada paksaan untuk (memeluk) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 256)

http://blackhors1st.blogs.friendster.com/my_blog/2008/04/post_23.html


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

1 komentar:

Ridpop Memang Guru Top mengatakan...

Setuju....
Tunjukkan ramah kepada orang yang marah, gk perlu anarki.

Islam itu bagaikan dinding yang kokoh.
Pembenci Islam (membabi buta) bagaikan anak domba yang tanduknya belum tumbuh.

sekuat apapun domba tersebut menanduk, maka bukanlah dinding yang roboh, tetapi tentulah tanduknya yang rusak.

Salam Kenal